SuaraKalbar.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting dengan turun langsung ke lapangan dan memberikan bantuan melalui setiap Posyandu di daerah sasaran. Pejabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menegaskan pentingnya tindakan nyata dalam penanganan stunting.
"Jangan terlalu banyak retorika menggaungkan imbauan Ayo Turunkan Stunting, tapi memang kita harus turun ke setiap rumah tangga, yang sebenarnya sudah kita miliki datanya dari Posyandu. Untuk itu, kita turun ke sana memberikan makanan yang bergizi," ujarnya saat mengukuhkan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, dr. Victor Palimbong, M.KM., di Balai Petitih Kantor Gubernur, Rabu.
Harisson menjelaskan bahwa pemerintah telah memulai program pemberian makanan bergizi yang akan dilanjutkan, dengan biaya yang berasal dari sumbangan masyarakat.
"Dinas-dinas di Provinsi Kalimantan Barat ini memberikan sumbangan, lalu dibelikan makanan bergizi yang kemudian disalurkan ke Posyandu dan diberikan kepada mereka," tambahnya.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, 5 Bupati di Kalbar Cuti, Ini Penggantinya
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN, Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS., MA, mengungkapkan bahwa angka stunting di Kalimantan Barat sudah mengalami penurunan. Dari 27,8 persen pada tahun 2022, angka stunting turun menjadi 24,5 persen pada tahun 2023.
"Itu bagus, ya, dan ini membuktikan bahwa upaya penurunan stunting di Kalbar bisa berjalan dengan baik," tuturnya.
Ukik menargetkan penurunan stunting di Kalimantan Barat menjadi 18,8 persen pada tahun 2025.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Victor Palimbong, menambahkan bahwa stunting merupakan masalah global. Ia mengingatkan bahwa penurunan stunting sebesar 3 persen dalam satu tahun adalah prestasi yang jarang terjadi.
"Di seluruh dunia belum pernah ada penurunan stunting yang mencapai 3 persen dalam satu tahun," ujarnya.
Walaupun demikian, Victor mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan, di mana Kalimantan Barat mencatat penurunan sebesar 3,3 persen, jauh lebih baik dibandingkan dengan angka nasional yang hanya turun 0,1 persen. Upaya bersama ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk menciptakan generasi yang sehat dan kuat di Kalimantan Barat.
Berita Terkait
-
Jelang Pilkada 2024, 5 Bupati di Kalbar Cuti, Ini Penggantinya
-
Dinyanyikan Lagu Kegagalan Cinta, Sutarmidji Santai Tanggapi Sindiran di Pengundian Nomor Urut Pilkada Kalbar
-
Pasangan Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan Dapat Nomor Urut Dua di Pilgub Kalbar: Simbol Kemenangan dan Kedamaian
-
Dapat Nomor Urut 1 di Pilgub Kalbar 2024, Sutarmidji: Artinya yang Terbaik dari Semua Calon
-
Midji-Didi Raih Nomor Urut Pertama dalam Pilgub Kalbar 2024
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
Surat Perjalanan Istri Menteri UMKM Tuai Sorotan, Maman Abdurrahman Beri Penjelasan ke KPK
-
Pemutihan Pajak Kendaraan di Kalbar Dimulai: Bebas Denda, Diskon Hingga 50%!
-
BRI Komitmen untuk Perkuat Kontribusi terhadap SDGs dengan Berbagai Pencapaian
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak