SuaraKalbar.id - Puluhan jemaah umroh di Pontianak, termasuk pasangan suami istri Muhammad Yunus dan Marlina dari Sungai Adong, Desa Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya, masih menunggu kepastian pengembalian dana mereka setelah gagal berangkat ke Tanah Suci melalui PT Ihya Tour Travel.
Radiavan, anak pasangan suami istri tersebut, mengungkapkan bahwa hingga kini travel tersebut belum menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan uang yang telah disetorkan oleh para jemaah. Orang tuanya telah mendaftar umroh sejak 30 Agustus 2024 dengan jadwal keberangkatan pada 29 Oktober 2024. Namun, hingga hari keberangkatan, tidak ada kepastian mengenai visa, tiket, maupun manasik umroh.
“Pihak travel hanya memberi tahu lewat telepon bahwa jadwal keberangkatan diundur. Kami dijanjikan manasik pada 9 November 2024 dan keberangkatan pada 15 November 2024, tetapi hingga sehari sebelumnya, visa dan tiket belum juga terbit,” ujar Radiavan, Rabu (29/1/2025).
Jadwal keberangkatan terus mengalami penundaan, dari 15 November diundur ke 20 November, lalu ke 24 November 2024. Namun, sehari sebelum keberangkatan terakhir yang dijanjikan, pihak travel kembali menunda jadwal tanpa alasan yang jelas. Saat itu, koper jemaah sudah diserahkan dan mereka sudah bersiap untuk berangkat.
“Sudah empat kali jadwal diundur, tapi tidak ada kejelasan. Kami mulai curiga ini adalah penipuan,” tambahnya.
Karena merasa ditelantarkan, pada 25 November 2024, para jemaah sepakat membatalkan keberangkatan dan meminta pengembalian dana. Pihak travel berjanji akan mengembalikan uang mereka paling lambat 13 Desember 2024. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda pengembalian dana.
“Sampai sekarang hari ini pun belum ada itikad baik dari pihak travel untuk mengembalikan dana calon jemaah,” ungkap Radiavan.
Muhammad Yunus dan Marlina mengalami kerugian sebesar Rp61,8 juta. Dari kelompok mereka yang berjumlah 43 calon jemaah, total dana yang belum dikembalikan mencapai lebih dari Rp1,2 miliar. Jika ditambah dengan jemaah dari periode sebelumnya dan keberangkatan Januari 2025, jumlah korban mencapai sekitar 80 orang.
Menurut Radiavan, travel ini sebelumnya memiliki reputasi baik, bahkan neneknya pernah berangkat melalui travel yang sama 10 tahun lalu. Namun, sejak 2022, travel ini mulai mengalami masalah.
Baca Juga: Rayakan Imlek 2025 dengan BBQ All You Can Eat & Barongsai di Aston Pontianak!
“Orang tua saya sudah trauma untuk mendaftar umroh lagi. Ini sudah kedua kalinya kami mengalami penipuan travel, setelah yang pertama terjadi pada 2014,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah, terutama Kementerian Agama, bisa turun tangan membantu menyelesaikan kasus ini agar para jemaah mendapatkan kembali hak mereka.
Berita Terkait
-
Rayakan Imlek 2025 dengan BBQ All You Can Eat & Barongsai di Aston Pontianak!
-
Daftar Harga Pangan Jelang Imlek dan Cap Go Meh di Pontianak
-
Utang Macet UMKM di Pontianak Dihapus, Pemkot Lakukan Pendataan!
-
Kalimantan Barat Resmi Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di Pontianak dan Landak
-
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Pontianak: 1.079 Porsi Disalurkan ke Sekolah
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
-
Kapan Final Piala AFF U-23 2025 Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam?
-
Menang Adu Penalti, Timnas Indonesia U-23 Lolos Final!
-
Sama Kuat! Timnas Indonesia U-23 vs Thailand Berlanjut ke Extra Time
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia U-23 Itu Bernama Yotsakorn Burapha
Terkini
-
Ratusan Burung Langka Nyaris Diselundupkan dari Pontianak ke Surabaya
-
Anak TKW asal Pontianak Tertular Penyakit Akibat jadi Korban Kekerasan Seksual, Kasus Mandek Setahun
-
Makin Untung! E-Voucher Rp100 Ribu untuk Pengajuan BRI Easy Card di Website BRI
-
Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
-
Berkat BRI, Renaco Jadi UMKM Produk Olahan Kurma yang Mendunia