SuaraKalbar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat, terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan di pasar tradisional maupun modern guna mengendalikan inflasi menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
"Secara rutin kami memantau perkembangan inflasi di Pontianak. Kami terus memantau perubahan harga dan mengidentifikasi isu-isu yang perlu mendapatkan perhatian khusus," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, di Pontianak, Rabu (17/1).
Pemkot Pontianak juga secara rutin mengikuti arahan dari Menteri Dalam Negeri melalui rapat daring setiap Senin pagi guna memantau kondisi inflasi terkini.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Pemkot melaporkan berbagai kendala yang dihadapi, seperti ketidakseimbangan stok atau produksi yang berlebihan di satu daerah serta kekurangan di daerah lain, sehingga dapat diatasi melalui distribusi yang lebih tepat.
"Terlebih menjelang momen-momen penting seperti inflasi musiman dan acara besar, kami berupaya mengantisipasi pergerakan harga yang ekstrem, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti perayaan Imlek," tambahnya.
Edi Suryanto menekankan bahwa Pemkot berusaha mencegah kenaikan atau penurunan harga yang drastis karena dapat merugikan konsumen maupun produsen.
Menurutnya, menjaga stabilitas harga sangat penting agar tidak terjadi gejolak yang dapat berdampak negatif pada perekonomian lokal.
"Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan keseimbangan pasar dapat terjaga dan kesejahteraan masyarakat Pontianak dapat meningkat," kata Edi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga rata-rata beberapa komoditas strategis saat ini meliputi:
Baca Juga: Utang Macet UMKM di Pontianak Dihapus, Pemkot Lakukan Pendataan!
- Beras premium: Rp17.833 per kilogram
- Beras medium: Rp13.766 per kilogram
- Minyak goreng kemasan: Rp21.000 per liter
- Gula pasir kemasan: Rp17.000 per kilogram
- Cabai rawit: Rp69.266 per kilogram
- Daging sapi: Rp152.000 per kilogram
- Daging ayam ras: Rp28.266 per kilogram
- Telur ayam: Rp30.000 per kilogram
Pemkot Pontianak akan terus melakukan pemantauan harga serta mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan ketersediaan dan kestabilan harga pangan di wilayahnya.
Berita Terkait
-
Utang Macet UMKM di Pontianak Dihapus, Pemkot Lakukan Pendataan!
-
Kalimantan Barat Resmi Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di Pontianak dan Landak
-
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Pontianak: 1.079 Porsi Disalurkan ke Sekolah
-
Mencekam! 26 Anak Bersenjata Tajam Siap Tawuran Digerebek di Gang Sempit Pontianak
-
Dari Kopi Berujung Maut, Ini 30 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan di Hotel Pontianak
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan