Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 18 Maret 2025 | 21:34 WIB
Ilustrasi pria dewasa masyarakat Dayak yang memiliki tato bunga terong. (ist)

Desain ini mudah dikombinasikan dengan elemen lain, seperti sulur tanaman, burung, atau bahkan simbol geometris, menjadikannya pilihan populer di kalangan mereka yang menginginkan tato dengan sentuhan tradisional namun tetap relevan di era kontemporer.

Kontroversi dan Identitas Budaya

Ilustrasi masyarakat suku Dayak di Kalimantan. [Ist]

Meski memiliki akar budaya yang kuat, penggunaan tato bunga terong tidak luput dari polemik.

Sebagai contoh, baru-baru ini sebuah kasus pengeroyokan tragis di Cimaung, Bandung, pada Maret 2025, kembali membawa motif ini ke sorotan publik.

Salah satu pelaku dalam insiden tersebut diketahui memiliki tato bunga terong, memicu diskusi tentang apakah penggunaan simbol ini oleh pihak luar dapat dianggap sebagai penyalahgunaan budaya.

Baca Juga: 5 Senjata Tradisional Suku Dayak dan Sejarahnya

Komunitas Dayak, seperti PPDK Jakarta dan Kami Dayak Kalbar, menegaskan bahwa tato motif Dayak tidak serta-merta mencerminkan identitas seseorang sebagai orang Dayak asli.

“Di zaman sekarang, yang bertato Dayak belum tentu Dayak, dan orang Dayak asli belum tentu bertato,” ujar  komunitas tersebut.

Pernyataan ini menggarisbawahi tantangan modern dalam menjaga keaslian budaya di tengah globalisasi.

Ketika tato menjadi tren global, motif-motif tradisional seperti bunga terong kerap diadopsi tanpa pemahaman mendalam tentang maknanya.

Hal ini memunculkan seruan untuk lebih menghormati konteks budaya asli, sekaligus mengedukasi publik tentang nilai historis di balik setiap goresan tinta.

Baca Juga: Sejarah dan Asal-Usul Suku Dayak: Jejak Leluhur di Kalimantan

Tips Memilih Tato Bunga Terong

Jika Anda tertarik untuk mengadopsi motif bunga terong sebagai tato, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pilihan Anda bermakna dan penuh penghormatan:

  1. Pelajari Maknanya: Luangkan waktu untuk memahami simbolisme bunga terong dalam budaya Dayak atau konteks lain yang relevan bagi Anda.
  2. Konsultasi dengan Seniman: Diskusikan desain dengan seniman tato yang berpengalaman untuk memastikan motifnya sesuai dengan visi Anda.
  3. Personalisasi: Tambahkan elemen pribadi, seperti inisial atau tanggal penting, untuk menjadikan tato tersebut unik milik Anda.
  4. Hormati Asal-Usulnya: Jika Anda bukan dari suku Dayak, pertimbangkan untuk menghindari klaim bahwa tato Anda mewakili identitas budaya tertentu, dan jadikan itu sebagai bentuk apresiasi, bukan apropriasi.

Tato bunga terong adalah bukti bahwa simbol sederhana bisa menyimpan kekayaan makna yang mendalam.

Dari hutan Kalimantan hingga studio tato modern, motif ini terus hidup, membawa cerita tentang keberanian, ketahanan, dan hubungan manusia dengan alam.

Baik Anda memilihnya karena estetika atau nilai budayanya, tato ini tetap menjadi pengingat bahwa setiap goresan di kulit bisa menjadi cerminan jiwa yang abadi.

Load More