SuaraKalbar.id - Kabut tipis masih menyelimuti pepohonan saat kendaraan melaju perlahan di atas jalan aspal sempit yang mulai retak.
Udara pagi yang sejuk bercampur dengan aroma tanah basah, menciptakan suasana syahdu sekaligus menggugah semangat untuk menuju Riam Merasap, air terjun megah yang dijuluki "Niagaranya Bengkayang".
Setiap tikungan di jalanan yang mulai rusak terasa seperti tantangan kecil sebelum mencapai destinasi ini.
Perjalanan dari Kota Pontianak menuju Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, memakan waktu sekitar enam jam dengan kondisi jalan yang tidak selalu bersahabat.
Baca Juga: 3 Eks Pejabat Bank Kalbar Jadi Buronan Kejati dalam Kasus Korupsi Pengadaan Tanah
Namun, begitu suara gemuruh air terdengar dari kejauhan, segala kelelahan pun terbayar lunas.
Setibanya di lokasi, pemandangan luar biasa terbentang di hadapan mata.
Air terjun setinggi 20 meter dengan aliran deras dari Sungai Niut menciptakan kabut tipis yang menyelimuti batuan besar di bawahnya.
Percikan air membentuk butiran embun yang berkilauan diterpa sinar matahari, sesekali menampilkan pelangi kecil yang indah.
Wisata Petualangan yang Menguji Adrenalin
Keindahan Riam Merasap tidak hanya menawarkan panorama yang memukau, tetapi juga pengalaman menantang bagi para pecinta olahraga arus deras.
Baca Juga: Ratusan Guru Honorer Kalbar Selamat dari PHK! Gubernur Pastikan Tetap Digaji
Sungai di bawah air terjun ini menjadi lokasi ideal untuk rafting dengan dua level kesulitan: pemula dan ekstrem.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Riam Merasap, Lambertus Abom, mengungkapkan bahwa air terjun ini telah menarik perhatian wisatawan sebagai destinasi wisata petualangan.
"Kebanyakan orang menyebutnya ‘Niagaranya Bengkayang’ karena derasnya aliran air yang memberikan pengalaman luar biasa bagi wisatawan," katanya.
Menurut Koordinator Arung Jeram Merasap, Paulus Supirto, dua level rafting yang tersedia memberikan sensasi berbeda.
"Bagi yang ingin memacu adrenalin, level ekstrem bisa menjadi pilihan. Sementara untuk pemula, ada jalur yang lebih aman namun tetap seru," jelasnya.
Pesona Wisata Riam di Kalimantan Barat
Selain Riam Merasap, Kalimantan Barat memiliki banyak air terjun lain yang menjadi primadona wisata, seperti Riam Pancarek, Riam Berawan, Riam Pangar, Riam Marum, Riam Jito, Riam Dait, hingga Air Terjun Nokanayan yang menjulang hingga 180 meter.
Kabupaten Bengkayang sendiri dikenal dengan julukan "Bumi 1000 Riam" karena memiliki banyak objek wisata air terjun yang belum sepenuhnya dieksplorasi.
Potensi wisata alam yang besar ini masih menghadapi tantangan dalam pengembangan, terutama dari segi aksesibilitas dan infrastruktur.
Wisata Budaya dan Ekologi
Keberadaan air terjun di Kalimantan Barat bukan hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga memiliki nilai budaya dan ekologis tinggi.
Banyak lokasi riam yang merupakan bagian dari wilayah adat dengan cerita rakyat, tradisi, dan pengetahuan lokal yang diwariskan turun-temurun.
Kawasan ini juga menjadi habitat flora dan fauna endemik yang memerlukan perlindungan khusus.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson, menekankan bahwa pengembangan wisata Riam Merasap harus dilakukan dengan pendekatan ekowisata berbasis kearifan lokal.
"Kabupaten Bengkayang memiliki keunikan tersendiri dengan ragam air terjun yang bisa dikembangkan menjadi destinasi unggulan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas serta fasilitas pendukung bagi wisatawan," katanya.
Tantangan dan Upaya Pengembangan
Meski memiliki potensi besar, pengembangan wisata di Riam Merasap masih menghadapi beberapa kendala, seperti kondisi jalan yang sempit dan rusak, keterbatasan fasilitas akomodasi, serta minimnya transportasi umum menuju lokasi.
Selain itu, upaya promosi wisata juga perlu diperkuat agar Riam Merasap dapat lebih dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Dinas Pariwisata Kalbar terus berupaya memperkenalkan Riam Merasap melalui berbagai event dan media digital.
Pemerintah daerah juga mendorong digitalisasi sektor pariwisata serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam pengelolaan wisata.
Dengan berbagai upaya pengembangan dan keindahan alam yang luar biasa, Riam Merasap berpotensi menjadi ikon wisata alam yang mampu bersaing dengan destinasi wisata lain.
Keberlanjutan wisata ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem serta melestarikan budaya yang ada di "Bumi 1000 Riam".
Berita Terkait
-
9 Rekomendasi Wisata di Danau Toba, 'Surga' Tersembunyi yang Menarik Dijelajahi
-
Destinasi Wisata Alam Pilihan di Sumedang, Tiket, Fasilitas dan Aksesnya
-
Hutan Pinus Darmacaang Ciamis, Rekreasi Pilihan Keluarga Akhir Pekan
-
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Sumut untuk Libur Lebaran 2025, Lengkap dengan Tiket Masuknya
-
3 Destinasi Kerajinan Lokal Terbaik di Tasikmalaya yang Wajib Dikunjungi
Terpopuler
- Kasus Mega Korupsi Pertamina, Kejagung Diam-diam Telah Periksa SBY
- Harga Lebih Murah dari Xmax, Motor Ini Tawarkan Desain Mirip Harley Davidson
- Siapa Pemilik Clairmont Patisserie? Bukan Orang Sembarangan, Tuntut Ganti Rugi Rp5 M ke Codeblu
- Proyektil Peluru Ditemukan di Tempurung Kepala dan Tenggorokan, Penembak 3 Polisi Orang Terlatih?
- Setelah MinyaKita, Kini Beras Premium Isinya 'Disunat'
Pilihan
-
Lupakan Australia, Fokus Bahrain! Jay Idzes: Ini Kesempatan Emas Tunjukkan Jati Diri
-
Justin Hubner: Saya Akan Berikan Segalanya untuk Indonesia di Jakarta!"
-
Perbandingan Spesifikasi POCO X7 Pro 5G vs POCO F6, Performa Gahar Selalu Andalan
-
4 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Boba 3, Terbaru Maret 2025 Mulai Rp 1 Jutaan
-
Perbandingan Google Pixel 9a vs iPhone 16e, Bikin Perangkat Apple Kalah Worth It?
Terkini
-
Jadwal Imsak Pontianak Hari Ini Sabtu 22 Maret 2025 dan Keutamaan Puasa Ramadan
-
Siap-Siap Kena Sanksi! Pemkot Pontianak Batasi Operasional Truk Jelang Lebaran 2025
-
Riam Merasap: Surga Tersembunyi di Bumi 1000 Riam Bengkayang
-
Pemkot Pontianak Rumuskan Perwa Pembatasan Jam Malam untuk Anak
-
Jadwal Buka Puasa Pontianak Hari Ini dan Keutamaan Berpuasa di Bulan Ramadan