SuaraKalbar.id - Paskah merupakan salah satu momen paling sakral dalam kalender umat Kristiani.
Perayaan ini bukan hanya tentang mengenang kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, tetapi juga menjadi simbol harapan, pembaruan, dan kemenangan atas dosa dan kematian.
Dalam perjalanannya, Paskah juga dipenuhi oleh berbagai simbol yang memiliki makna mendalam, meskipun sebagian besar dari kita mungkin hanya mengenalnya secara sekilas.
Artikel ini mengajak Anda mengenal lebih jauh makna simbol-simbol Paskah yang jarang diketahui.
1. Telur Paskah (Easter Egg): Lambang Kehidupan Baru
Bagi banyak orang, telur paskah hanya dikenal sebagai permen atau mainan berwarna-warni yang diburu anak-anak saat perayaan.
Namun sesungguhnya, telur memiliki makna teologis yang kuat. Dalam tradisi Kristen Timur, telur adalah simbol makam Kristus yang tertutup dan kemudian terbuka saat Ia bangkit.
Telur yang tampak mati di luar, namun berisi kehidupan di dalamnya, menggambarkan kebangkitan.
Selain itu, telur juga melambangkan kelahiran kembali dan awal yang baru—sebuah pesan utama dari Paskah.
Warna merah yang sering digunakan dalam telur paskah Ortodoks juga melambangkan darah Kristus yang tercurah demi keselamatan umat manusia.
Baca Juga: 10 Film Paskah Terbaik untuk Menginspirasi Iman dan Harapan
2. Anak Domba (The Lamb): Kristus sebagai Korban
Anak domba adalah salah satu simbol tertua dalam tradisi Paskah.
Dalam Perjanjian Lama, umat Yahudi mempersembahkan anak domba tanpa cacat dalam perayaan Paskah Yahudi (Pesach) sebagai pengingat pembebasan dari Mesir.
Dalam tradisi Kristen, Yesus disebut sebagai "Anak Domba Allah" yang mengorbankan diri-Nya demi menebus dosa dunia.
Simbol anak domba mengingatkan umat akan kasih yang rela berkorban, dan merupakan penghubung antara Paskah Yahudi dan Paskah Kristen.
3. Kelinci Paskah: Kesuburan dan Kehidupan
Meskipun tidak secara langsung berasal dari ajaran Kristen, kelinci Paskah telah menjadi simbol populer terutama di budaya Barat.
Kelinci dikenal sebagai hewan yang sangat subur, sehingga diadopsi sebagai simbol kelahiran dan kehidupan baru.
Dalam konteks Paskah, ini sejalan dengan tema kebangkitan dan awal yang baru.
Beberapa sejarawan percaya bahwa kelinci paskah berasal dari tradisi pagan yang dirayakan pada musim semi, lalu diadaptasi ke dalam tradisi Kristen sebagai bagian dari inkulturasi budaya.
4. Lilin Paskah (Paschal Candle): Terang yang Mengalahkan Kegelapan
Lilin Paskah dinyalakan dalam misa malam Paskah, dan menjadi simbol cahaya Kristus yang bangkit dan mengalahkan kematian.
Api lilin tersebut melambangkan terang Kristus yang tidak dapat dipadamkan oleh maut. Lilin ini juga menjadi simbol kehadiran Tuhan yang menerangi jalan hidup umat-Nya.
Biasanya, lilin ini dihiasi dengan simbol tahun perayaan dan huruf Alfa dan Omega, yang berarti bahwa Kristus adalah awal dan akhir dari segalanya.
5. Kain Putih di Salib: Tanda Kebangkitan
Setelah Jumat Agung, salib biasanya dibiarkan kosong atau ditutupi kain gelap sebagai lambang duka.
Namun pada hari Paskah, kain putih akan disampirkan di salib—simbol kemenangan Kristus atas kematian.
Warna putih merepresentasikan kemurnian, kemuliaan, dan hidup yang kekal.
Simbol ini menjadi pengingat bahwa salib bukan lagi lambang penderitaan semata, tetapi juga kemenangan dan harapan bagi umat percaya.
Penutup
Simbol-simbol dalam perayaan Paskah bukan hanya pelengkap tradisi, melainkan sarana visual dan emosional yang menghubungkan umat dengan makna spiritual terdalam dari kebangkitan Kristus.
Dengan memahami makna di baliknya, kita diajak tidak sekadar merayakan secara seremonial, tetapi juga merefleksikan kembali pesan kehidupan, pengharapan, dan kasih yang menyelamatkan.
Berita Terkait
-
10 Film Paskah Terbaik untuk Menginspirasi Iman dan Harapan
-
Persiapan Penting bagi Umat Katolik dalam Menyambut Natal
-
Panduan Lengkap Misa Natal Gereja Katolik: Malam Natal hingga Epifani
-
Tri Natali Urada, Sosok Pembaca Doa Umat Berbahasa Dayak dalam Misa Akbar di GBK Bersama Paus Fransiskus
-
Ribuan Umat Katolik Pontianak Khusyuk Ikuti Misa Paus Fransiskus di GBK secara Online di Gereja Katedral Santo Yosef
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
Terkini
-
Ratusan Burung Langka Nyaris Diselundupkan dari Pontianak ke Surabaya
-
Anak TKW asal Pontianak Tertular Penyakit Akibat jadi Korban Kekerasan Seksual, Kasus Mandek Setahun
-
Makin Untung! E-Voucher Rp100 Ribu untuk Pengajuan BRI Easy Card di Website BRI
-
Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
-
Berkat BRI, Renaco Jadi UMKM Produk Olahan Kurma yang Mendunia