Kasus ini, kata Edi, menjadi peringatan keras dan bahan evaluasi serius bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya Dinas Pendidikan Kota Pontianak.
Ia mendorong agar sistem pengawasan dan pengendalian terhadap aktivitas yang melibatkan anak-anak diperkuat.
“Tentu Ini menjadi bahan evaluasi di dunia pendidikan termasuk kita di dinas pendidikan,” katanya.
Lebih jauh, Edi Kamtono berharap kasus serupa tidak akan terulang kembali di Kota Pontianak.
Baca Juga: Ibu Tiri Divonis 20 Tahun Penjara Atas Kematian Nizam: Keluarga Kecewa!
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam mencegah tindak kekerasan maupun pelecehan seksual terhadap anak.
“Ini kita harapkan tidak terjadi lagi di Kota Pontianak. Kita semua harus peduli dengan lingkungan dengan hal-hal yang rentan seperti ini,” tegasnya.
Pihak kepolisian hingga saat ini masih terus mendalami kasus tersebut, termasuk menggali keterangan dari para korban dan saksi lainnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan setempat juga disebut tengah melakukan koordinasi internal untuk mengevaluasi prosedur keamanan dan pengawasan dalam kegiatan sekolah, terutama yang melibatkan pihak eksternal seperti pelatih atau instruktur.
Tips Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Anak dan Remaja
- Pengawasan Ketat terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Sekolah wajib memastikan semua kegiatan ekstrakurikuler diawasi oleh guru atau staf yang terpercaya. Setiap kegiatan yang melibatkan pelatih eksternal harus didampingi oleh pendamping resmi dari sekolah. - Pilih Pelatih atau Instruktur yang Terverifikasi
Pastikan pelatih atau instruktur memiliki rekam jejak yang baik dan telah melalui proses seleksi serta verifikasi latar belakang (background check). Perlu ada surat pernyataan atau perjanjian kode etik antara pelatih dan pihak sekolah. - Edukasi Seksual Sejak Dini
Ajarkan anak-anak tentang bagian tubuh pribadi dan batasan sentuhan yang boleh dan tidak boleh sejak usia dini dengan bahasa yang mudah dipahami. Gunakan pendekatan edukatif agar anak mampu membedakan tindakan yang sehat dan tidak sehat. - Bangun Komunikasi Terbuka dengan Anak
Ciptakan suasana yang aman bagi anak untuk menceritakan hal-hal yang mereka alami tanpa takut dimarahi. Ajarkan anak untuk segera melapor jika merasa tidak nyaman atau mengalami pelecehan, baik secara fisik maupun verbal. - Pasang CCTV di Area Strategis Sekolah
Keberadaan kamera pengawas di tempat strategis seperti ruang olahraga, lorong, dan area ekstrakurikuler dapat meminimalkan peluang terjadinya kekerasan. - Latih Anak Mengenali dan Menolak Pelecehan
Ajarkan anak untuk berani mengatakan "tidak" dan segera menjauh jika merasa tidak nyaman. Latih anak agar tahu kepada siapa mereka bisa melapor: guru, orang tua, atau pihak berwenang. - Libatkan Orang Tua secara Aktif
Sekolah perlu melibatkan orang tua dalam setiap aktivitas yang melibatkan pihak luar, termasuk meminta persetujuan tertulis untuk keikutsertaan anak dalam kegiatan tertentu. Orang tua sebaiknya rutin menanyakan kegiatan anak di sekolah dan teman-temannya. - Sediakan Layanan Konseling dan Pengaduan
Sekolah perlu memiliki layanan konseling atau unit perlindungan anak yang siap menerima dan menindaklanjuti laporan kekerasan secara profesional dan rahasia. Informasi mengenai jalur pengaduan harus dipasang secara terbuka dan mudah diakses. - Perkuat Regulasi dan Sanksi Tegas
Pemerintah daerah bersama sekolah perlu membuat SOP (Standard Operating Procedure) pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual. Berikan sanksi tegas kepada pelaku agar memberikan efek jera dan menjaga keamanan lingkungan pendidikan. - Pendidikan Karakter dan Etika untuk Semua Pihak
Tanamkan nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial kepada siswa, guru, dan pelatih. Budaya saling menghormati dan menjaga batas perlu dibangun secara kolektif di lingkungan pendidikan.
Baca Juga: Rute dari Pontianak ke Danau Sentarum Kapuas Hulu, Lengkap dengan Pilihan Transportasi
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jelang Sidang Pertama, Taeil Dikritik Usai Tertangkap Minum Bersama Teman
-
Siap Bersaing, 5 Film Paling Ditunggu Tayang Mei 2025
-
Usai Kasus Predator Seks Guru Besar hingga Mahasiswi KKN Dihamili, Ini Dalih Kemen PPPA Gandeng UGM
-
DPR Kecam Aksi Pelecehan Terjadi di KRL: Negara Wajib Hadir
-
Marak Kasus Pelecehan, Cinta Laura Ungkap Kesedihan: Hati Aku Hancur
Terpopuler
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
- 3 Klub Diprediksi Jadi Labuhan Baru Stefano Cugurra di BRI Liga 1 Musim Depan
- HP Murah Itel A90 Lolos Sertifikasi di Indonesia: Usung RAM 12 GB, Desain Mirip iPhone
- Paula Verhoeven Positif HIV sebelum Menikah dengan Baim Wong?
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Pilihan
-
Cerita Pria 57 Tahun di Mataram Akhirnya Dapat SK PPPK Tapi Setahun Lagi Pensiun
-
Rafael Struick Ditendang vs Adelaide United, Brisbane Roar Kini Diamuk Netizen Indonesia
-
Tak Hanya Barang Bajakan dan QRIS, AS Juga Protes Soal UU Produk Halal RI
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Lancar Main FF, Terbaik April 2025
-
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Peredaran Narkoba, Dua Residivis Kembali Diamankan
Terkini
-
5 Rekomendasi Pinjol Legal dan Aman, Cair dalam Hitungan Jam!
-
Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
-
Jangan Sampai Nyesel! Ini 5 Ciri Pinjol Ilegal yang Bikin Hidup Hancur
-
Daftar Pinjaman Online Resmi yang Diawasi OJK April 2025
-
Cara Pengajuan KUR BRI Secara Online 2025