SuaraKalbar.id - Seorang oknum pelatih karate berinisial J (58) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, diduga telah mencabuli tujuh orang murid perempuannya.
Aksi bejat tersebut dilaporkan terjadi di salah satu sekolah di Pontianak dan berlangsung dalam kurun waktu mulai tahun 2024 hingga Februari 2025.
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat melalui Subdirektorat Remaja, Anak dan Wanita (Renata) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) telah mengamankan pelaku untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Saat ini, proses hukum tengah berjalan guna mengungkap lebih jauh motif dan kronologi tindakan pelaku.
Menanggapi kasus tersebut, Wali Kota Pontianak Edi Kamtono mengungkapkan rasa kecewa dan marahnya atas kejadian yang mencoreng dunia pendidikan dan dunia olahraga.
Ia menyesalkan bahwa pelaku yang seharusnya menjadi teladan justru melakukan tindakan yang tidak pantas terhadap anak-anak.
“Tentu saya kesal. Baru dapat berita kemarin orang-orang terdekat yang menjadi panutan terutama anak-anak justru melakukan tindakan hal yang tidak diinginkan,” ujar Edi kepada wartawan, Senin (21/4/2025).
Edi menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap seluruh aktivitas ekstrakurikuler di lingkungan sekolah, termasuk kegiatan bela diri seperti karate.
Menurutnya, interaksi antara pelatih dan siswa harus berada dalam pengawasan pihak sekolah maupun orang tua.
Baca Juga: Ibu Tiri Divonis 20 Tahun Penjara Atas Kematian Nizam: Keluarga Kecewa!
“Tentu ini perlu dilakukan pengawasan yang intens lagi untuk kegiatan ekstrakurikuler, tidak hanya kegiatan karate tetapi juga kegiatan lainnya,” tambahnya.
Kasus ini, kata Edi, menjadi peringatan keras dan bahan evaluasi serius bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya Dinas Pendidikan Kota Pontianak.
Ia mendorong agar sistem pengawasan dan pengendalian terhadap aktivitas yang melibatkan anak-anak diperkuat.
“Tentu Ini menjadi bahan evaluasi di dunia pendidikan termasuk kita di dinas pendidikan,” katanya.
Lebih jauh, Edi Kamtono berharap kasus serupa tidak akan terulang kembali di Kota Pontianak.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam mencegah tindak kekerasan maupun pelecehan seksual terhadap anak.
Berita Terkait
-
Ibu Tiri Divonis 20 Tahun Penjara Atas Kematian Nizam: Keluarga Kecewa!
-
Rute dari Pontianak ke Danau Sentarum Kapuas Hulu, Lengkap dengan Pilihan Transportasi
-
Rute Pontianak ke Singkawang: Jarak, Durasi, hingga Moda Transportasi
-
Pontianak ke Putussibau: Jarak, Waktu Tempuh, dan Pilihan Transportasinya
-
Rumah Kosong Sejak Sebelum Ramadan, Ini Kata Ketua RT soal Keluarga Priguna Anugerah di Pontianak
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
-
6 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Jumbo, Tahan Lama Lancar Main Game
-
Koji Takasaki Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam, Pernah Usir Muhammad Ferarri
Terkini
-
Pemkab Kubu Raya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Asap, Patroli Karhutla Diperketat
-
Kualitas Udara Memburuk, Bupati Kubu Raya Imbau Anak-anak di Rumah Saja!
-
Pelatihan Ekspor 2025, Upaya BRI Menaikelaskan Produk UMKM Indonesia
-
Solusi Antrian di SPBU Pontianak, Jam Operasional Truk Bakal Diatur Ulang?
-
Dibuka Mulai September, Ini Jadwal Penerbangan Internasional PontianakKuching dan Kuala Lumpur