SuaraKalbar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang, Kalimantan Barat, tengah mematangkan berbagai persiapan dalam rangka menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang dijadwalkan melakukan kunjungan kerja pada 2 Juni 2025.
Kunjungan tersebut dirangkai dengan agenda nasional Panen Raya Jagung dan Padi Tahap II yang akan dipusatkan di Lanud Harry Hadisoemantri, Kecamatan Sanggau Ledo.
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi lintas sektor guna memastikan kelancaran dan keamanan acara tersebut.
Menurutnya, kehadiran Presiden Prabowo merupakan kebanggaan besar bagi masyarakat Bengkayang dan diharapkan menjadi momen penting dalam mendorong pembangunan daerah, khususnya sektor pertanian.
"Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait rencana kedatangan Presiden Prabowo di Bengkayang. Ini merupakan kabar yang membanggakan bagi kita semua," ujar Bupati Sebastianus, Minggu (25/5).
Ia juga menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen daerah, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) dan masyarakat, agar kegiatan bersejarah ini berjalan sukses.
Dirinya meminta agar masing-masing OPD segera menyelesaikan persiapan teknis, termasuk logistik, dokumentasi, hingga mobilisasi petani.
"Saya minta semua pihak terlibat aktif dalam menyukseskan kegiatan ini. Ini adalah momen bersejarah bagi Kabupaten Bengkayang," tegasnya.
Presiden direncanakan akan tiba di Bengkayang tiga hari sebelum pelaksanaan panen raya.
Baca Juga: Kabupaten Bengkayang Jadi Tuan Rumah Anugerah Pesona Indonesia 2025, Kalbar Raih 9 Nominasi
Pemkab pun telah mengantisipasi potensi kekurangan akomodasi untuk para pejabat dan tamu undangan yang akan hadir.
Di tempat yang sama, Komandan Lanud Harry Hadisoemantri Letkol Pnb Dion Aridito melalui Kapten Pom Januar Akbar Wibisono menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung pengamanan dan pelaksanaan kegiatan.
"Meski masih menunggu konfirmasi resmi dari Sekretariat Presiden, kami telah siaga dan siap berkoordinasi lintas instansi untuk memastikan tidak ada hambatan," kata Kapten Januar.
Ia menambahkan, berbagai skenario pengamanan sudah disusun, mulai dari pengaturan jalur transportasi, pengamanan lokasi, hingga antisipasi kondisi darurat.
Pihak TNI AU pun telah mengerahkan personel dan pendamping teknis sesuai dengan standar operasi pengamanan VVIP.
"Kami dari pihak TNI AU siap mendukung program pemerintah terkait pelaksanaan panen raya dalam rangka mendukung astacita bapak Presiden," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kabupaten Bengkayang Jadi Tuan Rumah Anugerah Pesona Indonesia 2025, Kalbar Raih 9 Nominasi
-
7 Pesona Wisata Alam di Bengkayang Kalimantan Barat
-
Wisatawan Asal Sambas yang Terseret Arus di Riam Marum Dawar Bengkayang Ditemukan Meninggal Dunia
-
Riam Merasap: Surga Tersembunyi di Bumi 1000 Riam Bengkayang
-
Banjir Bengkayang Rendam 3.468 Rumah, 12.023 Jiwa Terdampak
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Babyface Live in Jakarta 2025, BRI Bagi-bagi Diskon Tiket 25%
-
BRI Diganjar Penghargaan IICD 2025 karena Tegakkan Prinsip Governance, Risk, and Compliance
-
Dukung Perekonomian Desa Sioban Kepulauan Mentawai, Sosok Ini Masuk Kelas AgenBRILink Juragan BRI
-
TPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur'ani Pecinta Alquran
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?