Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 30 Mei 2025 | 19:12 WIB
Ilustrasi mengatur keuangan (pexels)

SuaraKalbar.id - Mengelola keuangan pribadi adalah keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari, namun masih banyak orang yang terjebak dalam kebiasaan keliru yang berujung pada kesulitan finansial.

Tanpa disadari, kesalahan-kesalahan kecil ini dapat mengganggu kestabilan ekonomi seseorang dalam jangka panjang.

Mulai dari tidak mencatat pengeluaran hingga mengabaikan investasi, semua kebiasaan ini bisa diubah dengan pendekatan yang sederhana namun konsisten.

Berikut adalah lima kesalahan umum dalam mengatur keuangan dan bagaimana cara menghindarinya, terutama bagi generasi muda dan pekerja pemula yang sedang membangun fondasi finansialnya.

Baca Juga: Cara Cerdas Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an Agar Bisa Pensiun Dini

ilustrasi mengatur keuangan (Pexels.com/Mikhail Nilov)

1. Tidak Mencatat Pengeluaran

Banyak orang menganggap remeh kebiasaan mencatat pengeluaran. Padahal, tanpa catatan yang jelas, sulit mengetahui ke mana uang Anda pergi setiap bulan.

Pengeluaran kecil yang tampak sepele seperti kopi harian, biaya parkir, atau langganan aplikasi bisa menumpuk dan menyedot anggaran secara signifikan.

Cara Menghindarinya:

  • Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Lover, DompetKu, atau fitur catatan sederhana di ponsel Anda.
  • Sisihkan 5 menit setiap hari untuk mencatat semua pengeluaran, sekecil apa pun nilainya. Ini akan membantu Anda lebih sadar terhadap kebiasaan belanja.

2. Hidup Melebihi Kemampuan

Gaya hidup konsumtif adalah salah satu jebakan keuangan terbesar, terutama dengan kemudahan belanja online dan pembayaran digital.

Banyak orang tergoda membeli barang demi gengsi atau memenuhi standar sosial, meskipun sebenarnya belum mampu secara finansial.

Baca Juga: BPBD Kalbar Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di 3 Kabupaten Rawan

Cara Menghindarinya:

  • Buatlah anggaran berdasarkan penghasilan bulanan. Terapkan metode 50/30/20: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
  • Jika ingin membeli barang non-esensial, beri jeda waktu 3–7 hari sebelum memutuskan agar tidak impulsif.

3. Mengabaikan Dana Darurat

Banyak orang tidak memiliki cadangan dana yang cukup untuk keadaan darurat seperti kehilangan pekerjaan, sakit mendadak, atau kebutuhan tak terduga lainnya.

Hal ini membuat mereka terpaksa berutang atau menjual aset saat terjadi krisis.

Cara Menghindarinya:

  • Sisihkan sebagian kecil penghasilan setiap bulan untuk membentuk dana darurat. Idealnya, dana ini setara dengan 3–6 bulan biaya hidup.
  • Simpan dalam rekening terpisah atau instrumen likuid seperti tabungan biasa atau reksa dana pasar uang.

4. Tidak Punya Tujuan Keuangan yang Jelas

Tanpa tujuan, seseorang cenderung tidak disiplin dalam menyimpan dan membelanjakan uang. Akibatnya, uang habis tanpa arah, dan sulit meraih target seperti membeli rumah, liburan, atau dana pensiun.

Cara Menghindarinya:

Load More