Menurutnya, hal ini dapat menjadi pendorong utama sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
"Pontianak bisa menjadi kota transit strategis. Wisatawan dari Kuching yang ingin ke Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, atau kota besar lainnya di Indonesia bisa singgah di Pontianak terlebih dahulu," kata Edi. Ia menambahkan, ini merupakan kesempatan bagi Pontianak untuk memperkenalkan budaya, kuliner, dan destinasi wisatanya kepada wisatawan asing.
Edi menilai, arus masuk wisatawan internasional akan menciptakan efek domino positif.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan akan berdampak langsung terhadap pelaku UMKM, termasuk pedagang oleh-oleh, makanan khas, dan sektor jasa lainnya.
Hal ini tentunya memperkuat fondasi ekonomi lokal yang sempat lesu akibat pembatasan perjalanan internasional.
“Semakin banyak yang datang, maka perputaran uang di kota ini akan meningkat. Ini bukan hanya peluang bagi sektor pariwisata saja, tapi juga penguatan ekonomi masyarakat secara menyeluruh,” tegasnya.
Ia pun mengimbau seluruh pelaku usaha dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan menjaga citra kota.
Dengan begitu, Pontianak bisa benar-benar menjadi salah satu ‘wajah’ Indonesia di mata dunia.
“Status internasional ini bukan sekadar administratif. Ini adalah pengakuan bahwa kita siap menjadi tujuan wisata dan bisnis. Maka, kesiapan kota dari sisi infrastruktur, layanan publik, hingga keramahan warga menjadi hal penting,” tutup Edi Kamtono.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Kalbar! Bandara Supadio Kembali Layani Penerbangan Internasional
Dengan status baru ini, Bandara Supadio bukan hanya sekadar gerbang udara Kalimantan Barat, melainkan juga simbol kesiapan daerah dalam menyambut era globalisasi dan keterbukaan ekonomi.
Harapan besar kini tertumpu pada optimalisasi rute-rute internasional yang akan segera aktif, serta peran aktif seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam menyambut perubahan ini dengan kesiapan dan optimisme.
Tag
Berita Terkait
-
Kabar Gembira untuk Kalbar! Bandara Supadio Kembali Layani Penerbangan Internasional
-
Pemkot Pontianak Siap Operasikan Koperasi Merah Putih di 29 Kelurahan, Ini Syarat Menjadi Anggota!
-
Viral Keluhan Warga soal Akta Kematian, Begini Tanggapan Disdukcapil dan Wali Kota Pontianak
-
Aston Pontianak Gelar Pelatihan APAR dan Hydrant Guna Tingkatkan Keselamatan Kerja Karyawan
-
Pemkot Pontianak Terbitkan SE Idul Adha Tanpa Sampah Kantong Plastik, Ini 5 Alternatif Pengganti!
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Rapor Ditahan, Siswa MTs di Kubu Raya Direkam Guru saat Menangis karena Belum Bayar LKS
-
Bukannya Melindungi, Pimpinan Ponpes di Kubu Raya Cabuli Santriwati dengan Modus Janji Nikah
-
Temukan Takaran Beras Tak Sesuai saat Sidak, Bahasan Ancam Tindak Tegas Distributor Nakal!
-
Bejat! ASN di Panti Sosial Kalbar Setubuhi Anak Asuh di Toilet, Total Ada 7 Korban
-
Disdukcapil Pontianak Tegaskan Dua Akta Kelahiran Tak Terkait Perdagangan Bayi ke Singapura