SuaraKalbar.id - Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus perdagangan bayi ke luar negeri yang tengah diusut oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Dalam jaringan sindikat yang telah menjual sedikitnya 25 bayi sejak tahun 2023 ini, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, disebut berperan sebagai pusat pemalsuan dokumen kependudukan dan keimigrasian.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol. Surawan, menyampaikan bahwa hasil penyelidikan mengarah pada aktivitas pemalsuan identitas bayi di Pontianak sebelum mereka dikirim ke luar negeri, terutama ke Singapura.
“Di Pontianak itu tempat pembuatan dokumen. Bayi-bayi ini dimasukkan ke kartu keluarga orang lain, lalu dibuatkan paspor untuk proses pengiriman ke luar negeri. Mayoritas tersangka juga berdomisili di Pontianak,” ujar Surawan dalam keterangan resmi, Rabu (16/7/2025).
Dokumen Disulap, Identitas Bayi Dimanipulasi
Menurut Surawan, bayi-bayi yang diperdagangkan oleh sindikat ini sebelumnya dirawat di Bandung selama kurang lebih tiga bulan. Setelah itu, mereka dipindahkan ke Pontianak untuk keperluan administrasi ilegal.
Di Pontianak, sindikat membuat akta kelahiran baru dengan data palsu, memasukkan nama bayi ke dalam kartu keluarga pihak lain yang telah disiapkan, lalu memproses paspor menggunakan identitas tersebut.
Tujuan akhirnya adalah agar bayi bisa dikirim ke luar negeri dengan status legal secara administratif.
“Proses ini sangat rapi dan sistematis. Mereka menyamarkan bayi sebagai anak kandung pasangan fiktif. Setelah seluruh dokumen lengkap, bayi kemudian dijadwalkan diberangkatkan ke Singapura,” ujar Surawan.
Polisi Telusuri Jejak Jaringan di Kalimantan Barat
Kepolisian kini memperluas penyidikan ke wilayah Kalimantan Barat. Fokus utama adalah membongkar jaringan yang terlibat dalam pembuatan dokumen palsu, termasuk kemungkinan keterlibatan oknum pegawai administrasi kependudukan.
Baca Juga: Terbongkar! Ini Peran 12 Tersangka Sindikat Perdagangan Bayi Asal Pontianak ke Singapura
Selain itu, tim penyidik juga mendalami jalur distribusi sindikat, mencakup siapa yang menjadi penghubung antara pemalsu dokumen dan pihak pengirim bayi ke luar negeri.
“Kami akan telusuri lebih lanjut bagaimana jaringan ini bisa mendapatkan akses untuk memproses dokumen resmi dengan data palsu. Ini akan menyasar ke akar birokrasi,” tegas Surawan.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 12 tersangka, termasuk pelaku berinisial AF asal Bandung yang ditengarai menjadi perekrut bayi dari ibu-ibu hamil di media sosial Facebook.
Modus operandi AF adalah menyamar sebagai calon orang tua angkat dan menjanjikan uang kepada orang tua bayi sebagai imbalan adopsi.
Setelah bayi lahir, AF langsung membawa bayi hanya dengan membayar biaya bidan sebesar Rp600 ribu, dari janji awal Rp10 juta. Dari pengakuannya, AF mengklaim telah terlibat dalam penjualan sekitar 25 bayi.
Sementara itu, enam bayi berhasil diselamatkan dari jaringan ini. Lima bayi diamankan di Pontianak dan satu lainnya di Tangerang. Seluruh korban saat ini berada dalam perlindungan polisi dan sedang menjalani proses pemulihan.
Interpol Turut Dilibatkan
Kepolisian Daerah Jawa Barat juga menyatakan akan menggandeng Interpol untuk melacak bayi-bayi lain yang diduga sudah berhasil dikirim ke luar negeri.
Dugaan kuat menyebut bahwa Singapura menjadi tujuan utama dari sindikat ini.
“Penyelidikan ini akan meluas, karena ini bukan hanya kasus lokal, tapi kejahatan lintas negara. Kami akan bekerja sama dengan Interpol,” tambah Surawan.
Tag
Berita Terkait
-
Terbongkar! Ini Peran 12 Tersangka Sindikat Perdagangan Bayi Asal Pontianak ke Singapura
-
5 Bayi Asal Pontianak Nyaris Dijual ke Singapura, Polisi Bongkar Sindikat Perdagangan Internasional
-
Wali Kota Pontianak Imbau Warga Waspadai Beras Oplosan Bermodus Premium
-
Drama Lucu Hari Pertama Sekolah di Pontianak: Tangis, Rebutan Kursi, hingga Strategi Orang Tua
-
Ngaku Jadi Investor, Dua WNA Pakistan Dideportasi dari Pontianak
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Nissan 3 Baris Mulai Rp50 Jutaan, Pas untuk Keluarga
Pilihan
-
Krisis Air Ancam Ketahanan Pangan 2050, 10 Miliar Penduduk Dunia Bakal Kerepotan!
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
-
BREAKING NEWS! Drawing Tuntas, Timnas Indonesia Hadapi Dua Negara Ini
Terkini
-
Tidak Ada Ruang untuk Intoleransi! Bupati Kubu Raya Murka soal Penolakan Gereja di Desa Kapur
-
Polda Kalbar Telusuri Kasus Perdagangan 5 Bayi Asal Pontianak yang Nyaris Dijual ke Singapura
-
BRILiaN Way Menjadi Bagian Penting dari Kesinambungan Agenda Transformasi BRI
-
18 Pemain LKG BRI Berangkat ke Piala Dunia Remaja di Swedia untuk Perebutkan Gothia Cup
-
Sekolah Rakyat Dibuka! Ini Syaratnya untuk Anak Kurang Mampu di Kalbar