SuaraKalbar.id - Menyusul terungkapnya praktik pengoplosan beras di sejumlah daerah, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengimbau masyarakat agar lebih teliti dalam membeli beras, khususnya beras dengan label premium.
Imbauan ini disampaikan menyusul temuan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri terkait modus curang pencampuran beras berkualitas rendah yang dijual dengan harga tinggi.
“Imbauan kepada masyarakat untuk lebih teliti membeli beras. Biasanya ibu-ibu rumah tangga sudah lebih berpengalaman, karena hasil olahan setelah dimasak akan kelihatan, mana beras premium, mana yang tidak,” ujar Edi, dikutip dari Pontianak Informasi pada Selasa (15/7/2025).
Terkait kemungkinan adanya praktik serupa di wilayahnya, Edi menyatakan pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari tim Satgas Pangan Kota Pontianak.
Namun demikian, ia memastikan bahwa pengawasan akan terus diperketat, terutama di lokasi-lokasi pengemasan beras yang ada di kota tersebut.
“Kalau beras itu dikirim dari luar, memang agak sulit kita mengontrolnya. Tapi kalau yang diproduksi atau dikemas di Pontianak, kita bisa awasi. Ada beberapa tempat pengemasan yang bisa dicek asal-usul berasnya, termasuk dari Bulog,” jelasnya.
Edi juga menegaskan pentingnya peran Balai POM dan unsur terkait dalam tim Satgas Pangan untuk melakukan pengawasan ketat.
Ia menekankan bahwa jika ditemukan praktik pengoplosan yang merugikan konsumen, maka pelakunya harus ditindak secara hukum.
“Kalau terbukti ada pengoplosan yang merugikan masyarakat, harus ada tindakan hukum yang tegas. Konsumen tidak boleh dirugikan,” tegasnya.
Baca Juga: Bahasan Pastikan SPMB SD dan SMP di Pontianak Berjalan Sesuai Aturan: Tidak Boleh Ada Titipan!
Sebelumnya, Kementan bersama Satgas Pangan Polri mengungkap praktik curang berupa pengoplosan beras berkualitas rendah ke dalam kemasan premium.
Beras tersebut kemudian dijual dengan harga tinggi di pasaran, menyesatkan konsumen dan merugikan banyak pihak.
Pemerintah daerah kini diimbau untuk turut serta aktif dalam pengawasan distribusi dan kualitas beras, guna memastikan masyarakat tidak menjadi korban penipuan pangan.
Berita Terkait
-
Bahasan Pastikan SPMB SD dan SMP di Pontianak Berjalan Sesuai Aturan: Tidak Boleh Ada Titipan!
-
Sepekan, Satpol PP Pontianak Jaring 103 Pelajar dalam Razia Jam Malam
-
Pemkot Pontianak Berlakukan Jam Malam Anak untuk Cegah Kriminalitas, Ini Aturan yang Berlaku!
-
Pemkot Pontianak Hadirkan Pasar Murah Jelang Idul Adha, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini!
-
Sebanyak 621 Calon Haji Pontianak Dibekali! Ini Tips Ampuh Haji Lancar dan Mabrur
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
- 6 Rekomendasi Mobil Keluarga Daihatsu Harga di Bawah Rp 70 Juta, Irit dan Bandel
Pilihan
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
Terkini
-
Hendak Curi Kabel, Tiga Pemuda di Kubu Raya Terciduk Bawa Narkoba
-
Wali Kota Pontianak Imbau Warga Waspadai Beras Oplosan Bermodus Premium
-
Operasi Patuh Kapuas 2025 Resmi Digelar, Ini Sanksinya Jika Kamu Melanggar!
-
Polda Kalbar Gelar Operasi Patuh Kapuas 2025, Ini 7 Pelanggaran yang Jadi Sasaran Utama
-
BMKG: 61 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Waspadai Potensi Karhutla di Tengah Cuaca Ekstrem