SuaraKalbar.id - Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kalimantan Barat Menggugat (AKBM) turun ke jalan pada Senin, 21 Juli 2025.
Mereka menyuarakan penolakan keras terhadap rencana pemerintah pusat yang menetapkan empat kawasan di provinsi ini sebagai lokasi prioritas program transmigrasi nasional untuk periode 2025-2029.
Aksi ini menjadi puncak dari kegelisahan yang telah lama dirasakan oleh masyarakat lokal terkait dampak program transmigrasi terhadap tanah, sumber daya, dan keberlangsungan hidup mereka.
Dengan titik kumpul di Rumah Betang di Jalan Sutoyo, pengunjuk rasa bergerak menuju tiga lokasi strategis: Kantor DPRD Provinsi Kalbar, Kantor Gubernur Kalbar, dan Markas Polda Kalbar.
Mereka membawa spanduk dan meneriakkan yel-yel dengan tema besar: "Tolak Transmigrasi! Selamatkan Tanah Borneo dari Perampasan dan Pemiskinan Sistemik!".
Seruan ini menggarisbawahi kekhawatiran mendalam bahwa kebijakan tersebut akan meminggirkan penduduk asli.
“Kalimantan Barat bukan tanah kosong, MERDEKA!” demikian pekik seruan mereka yang tertuang dalam surat pemberitahuan aksi.
Para pengunjuk rasa tidak hanya menolak penempatan transmigran dari luar pulau.
Dalam orasinya, mereka mendesak pemerintah untuk memprioritaskan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.
Baca Juga: Kalbar Siap Luncurkan Sekolah Rakyat! Biaya Gratis dengan Fasilitas Mumpuni
Tuntutan utama mereka mencakup percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan kesehatan, penyediaan lahan pertanian bagi warga lokal, serta pengadaan listrik yang merata hingga ke daerah-daerah terpencil yang selama ini belum tersentuh pembangunan.
Koordinator lapangan aksi, Endro Ronianus, memastikan bahwa demonstrasi akan berjalan damai sesuai koridor hukum yang berlaku.
Penolakan ini bukan tanpa dasar. Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Sistem Informasi Peta Terpadu Kawasan Transmigrasi (Sipukat) telah menetapkan empat lokasi di Kalbar sebagai kawasan transmigrasi prioritas.
Keempatnya adalah Ketungau Hulu di Kabupaten Sintang, Sekayam di Kabupaten Sanggau, Gerbang Masperkasa di Kabupaten Sambas, dan Rasau Jaya di Kabupaten Kubu Raya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar, Hermanus, sempat menjelaskan bahwa dari 153 kawasan transmigrasi nasional dalam rencana pembangunan 2025–2029, empat di antaranya berada di Kalbar.
"Dengan rincian 45 kawasan masuk dalam prioritas nasional 108 masuk dalam prioritas Kementerian Transmigrasi untuk kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Pengembangan Ekonomi serta Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada 14 Juli lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Kalbar Siap Luncurkan Sekolah Rakyat! Biaya Gratis dengan Fasilitas Mumpuni
-
BMKG: 61 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Waspadai Potensi Karhutla di Tengah Cuaca Ekstrem
-
Asal-usul Nama Pontianak dan Kisah Mistis di Baliknya
-
Mengenal Lebih Dekat Suku Dayak: Tradisi, Adat, dan Warisan Budaya Kalimantan Barat
-
Optimalisasi Satgas Medsos dalam Sosialisasi PP Tunas se-Kalimantan Barat
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan
-
Program Sapi Merah Putih Dinilai akan Berkontribusi dalam Menciptakan Ketahanan Pangan
-
Dorong Green Finance, BRI Catat Capaian Besar Lewat Instrumen ESG Senilai Rp73,45 Triliun