
Beoncy Laishram menyadari banyak orang terkejut mengetahui fakta jika ia dulu adalah laki-laki.
"Beberapa orang terkejut, tapi hanya sebentar," tambahnya.

Beoncy Laishram bersyukur tempatnya saat ini hidup menerima kehadirannya dan tak pernah mempermasalahkan statusnya sebagai transgender.
Dia jadi dokter sejak November 2019. Tidak ada diskriminasi dan kebencian di sana.
Baca Juga:77 Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, RSUD Sragen Ditutup
"Semua rekan saya memperlakukan saya sebagai teman,” kata Beoncy.
Kisah heroik Beoncy Laishram dimulai ketika ia banyak membantu masyarakat kurang mampu yang sulit mendapat akses kesehatan.
Perjalanan hidupnya di masa lalu tidak mulus. Ayahnya yang berprofesi sebagai sopir bus sempat mengancam bunuh diri.

Begitu pula dengan kakaknya yang sulit menerima keputusan Beoncy.
“Teman-teman menjadi kasar, mereka mengejek saya kemanapun saya pergi. Saya memilih berdiam di kamar untuk menghindari penyiksaan mental,” ujarnya.
Baca Juga:Datang dari Daerah, 1.174 Nakes Dikontrak Pemprov DKI Hadapi Corona
Namun Beoncy menyadari itu adalah bagian dari perjuangannya.