Ibu-Anak Tewas di Pontianak, Orangtua Ungkap Kesaksian Mengejutkan

Wanita tersebut mengaku dirinya sebenarnya dekat dengan sang anak.

Husna Rahmayunita
Selasa, 29 September 2020 | 20:05 WIB
Ibu-Anak Tewas di Pontianak, Orangtua Ungkap Kesaksian Mengejutkan
Penemuan mayat ibu dan anak di Pontianak Timur. (Suara.com/Eko Susanto)

SuaraKalbar.id - Kasus dugaan pembunuhan sepasang ibu dan anak bernama Sumi dan Geby di Pontianak masih menyisakan teka-teki. Orang tua korban kini angkat bicara.

Ngatinah (60), ibu dari Sumi buka suara terkait kematian anak dan cucunya yang tewas misterius di Jalan Tanjung Harapan, Pontianak Timur.

Wanita tersebut mengaku dirinya sebenarnya dekat dengan sang anak. Namun sejak awal, ia tidak pernah merestui hubungan sang anak dengan Alim, suami Sumi yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.

Pasalnya, ia merasa tidak cocok dengan lelaki pilihan anaknya tersebut. 

Baca Juga:Cocok Buat Liburan, Inilah 5 Destinasi Wisata Terbaru di Pontianak

"Dia dekat sama saya, cuma tak pernah cerita karena begini, pas dia mau menikah dengan suami nya itu saya tak merestui pada waktu itu, karena saya tau lihat orangnya kayak gimana gitu," ungkapnya kepada SuaraKalbar.id, Selasa (29/9/2020).

Perlakuan Kasar

Ngatinah bercerita semasa hidup anaknya sering mendapatkan perlakuan kasar dari sang suami. Namun Sumi tak pernah menceritakan hal itu kepadanya. Ia mengetahui perlakuan tersebut dari pengakuan Geby.

"Yang meninggal itu cucu saya. Dia pernah bercerita kalau bapaknya sedang marah HP istrinya abis dipecah-pecahkan nya, tidak boleh berhubungan dengan siapa-siapa tak boleh main HP," ujarnya

Ilustrasi jenazah (Shutterstock).
Ilustrasi jenazah (Shutterstock).

Tak hanya itu, Ngatinah juga mendapat kabar dari teman Geby, bahwa cucunya tersebut sering mendapatkan perlakuan kasar dari ayah angkatnya, Alim.

Baca Juga:Dokter dan Perawat Positif Corona, Puskesmas Perum II Tutup Sementara

"Temannya nyampaikan ke saya, kalau Geby tu sering cerita pak, dia diancam sama suami mamak nye, malah pernah diancam mau dibunuh, kalau saya tau saya lapor polisi, dia tak pernah cerita hal ini," sambungnya.

Hilang Kontak

Ngatinah mengaku sempat mencari keberadaan Geby setelah mendengar cerita tersebut.

"Pertama kali kawan Geby yang tanya kesana, Geby kemana lalu saya bimbang saya cari kemana tempat dia biasa pergi juga tidak ada, lalu saya kerumahnya tidak ada orang tak seperti biasanya," ungkapnya

Ia tak menyangka anak dan cucunya tewas secara mengenaskan setelah beberapa hari hilang kontak.

"Saya pergi kerumah pak RT dengan keadaan takut dan bimbang, minta tolong periksakan rumah anak saya. Lalu saya suruh dobrak ternyata anak dan cucu saya sudah terbaring di dalam (rumah)," ungkapnya.

Syok

Sampai hari ini, Ngatinah tak mengetahui keberadaan Alim yang diduga sebagai otak pembunuhan anak dan cucunya. Untuk itu, ia meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus ini.

Ilustrasi garis polisi, TKP tindak kejahatan. [Shutterstock]
Ilustrasi garis polisi, TKP tindak kejahatan. [Shutterstock]

"Sampai sekarang pun saya tak tahu keberadaan suaminya, saya mintalah pak, bagaimana pun harus temukan pelaku nya, tega benar sampai ibu dan anaknye di bunuhnya," katanya.

Bahkan, saking geramnya terhadap pelaku, Ngatinah berharap agar pelaku dapat dihukum mati karena dianggap setimpal dengan perbuatannya.

"Sampai sekarang saya shok rasanya, ada apa ini, saya minta pelaku nye dihukum mati juga pak, saya tak rela dunia akhirat pak," ujarnya sembari menangis.

Kontributor : Eko Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini