SuaraKalbar.id - Kota Pontianak, Kalimantan Barat dilanda banjir sejak Kamis (19/11/2020). Akibatnya sejumlah jalan protokol tergenang air.
Kondisi tersebut masih terjadi hingga Jumat (20/11) siang. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono pun mengungkap penyebab banjir tersebut.
Edi mengatakan, banjir dipicu oleh kombinasi intensitas hujan tinggi dan air pasang laut yang masuk ke Sungai Kapuas.
"Bahkan hari ini air pasang laut mencapai ketinggian maksimal, yakni sekitar 1,7 meter di atas permukaan air normal," kata Edi Rusdi Kamtono seusai meninjau beberapa titik wilayah Kota Pontianak yang tergenang air hujan.
Baca Juga:15.081 Rumah di Kabupaten Cilacap Terendam Banjir, 2.300 Jiwa Mengungsi
Dia menjelaskan pada saat air pasang laut tertinggi itu, ada beberapa wilayah rendah yang rutin tergenang, seperti kawasan Jalan Gajahmada, Purnama, Sepakat dan memang wilayahnya rendah.
"Akan menjadi masalah, ketika air pasang tinggi, bersamaan terjadi hujan dengan intensitas tinggi, sehingga air menjadi lamban turun atau bahkan tertahan turunnya karena tingginya air pasang di Sungai Kapuas," ungkapnya.
Salah satu solusi untuk menangani banjir, kata dia, yakni melancarkan aliran air melalui parit-parit dan untuk rumah-rumah warga diimbau kembali kepada kearifan lokal, yakni membangun rumah dengan konsep 'rumah panggung'.
"Minimal membangun rumah dengan ketinggian idealnya sekitar 40 centimeter dari jalan sehingga tidak mudah terendam air ketika musim penghujan disertai air pasang sungai atau laut," katanya
Untuk diketahui, sejumlah jalan protokol di Kota Pontianak, Kalimantan Barat terendam air dengan ketinggian bervariasi, yakni mulai ketinggian 10 hingga 30 centimeter sehingga menyebabkan kemacetan dan antrian panjang kendaraan, baik roda dua dan empat.
Baca Juga:Banjir Bandang Terjang Kawasan Wisata Landak River: Tidak Ada Korban Jiwa
Beberapa jalan protokol yang terendam air tersebut, diantaranya Jalan Patimura, Gusti Sulung Lelanang, Teuku Umar, KH Ahmad Dahlan, Sumatra, Sutoyo, Karya Baru, Perdana, MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani Pontianak dengan ketinggian bervariasi.
Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Bayu mengimbau kepada masyarakat agar waspada, karena dalam sepekan ini, Kota Pontianak dan sekitarnya berpotensi hujan dengan intensitas tinggi.
"Selain itu, air pasang laut juga tinggi, sehingga untuk kawasan pinggiran sungai sangat berpotensi terjadi genangan air atau banjir," ungkapnya.
Ia berpesan, masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Kapuas juga harus waspada atas banjir rob yang bisa terjadi karena derasnya hujan tersebut.
"Hari ini ketinggian air pasang laut juga mencapai 1,6 meter di atas permukaan laut, sehingga kalau diguyur hujan deras maka kawasan rendah dengan mudah terendam air," ujarnya (Antara).