SuaraKalbar.id - Banjir melanda perumahan nelayan di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Setidaknya ada 50 rumah yang kebanjiran akibat air laut pasang, Rabu (16/12/2020).
Warga perumahan pun hanya bisa pasrah dengan bencana alam kali ini karena terjadi hampir setiap tahunnya.
Mereka tetap bertahan di perumahan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2016 tersebut.
Baca Juga:Gegara Kebanjiran, Rumah Warga Malah Diserbu Kawanan Lele Dumbo
“Tahun kemarin air pasang hanya 5 -10 sentimeter saja, namun tahun ini mencapai 35 sentimeter, yang jelasnya kami tetap bertahan, karena tidak ada tempat tinggal lain lagi,” ujar Kepala Pengurus Rumah Nelayan Hermanto.
Dia menuturkan, sejak pagi air sudah tinggi masuk rumah sampai membuat alat elektronik sebagian warga rusak dan barang perlengkapan rumah tangga harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
“Kami minta tolong agar pemerintah daerah setempat bisa memperhatikan dan memberikan solusi terbaik ke depanya,” sambungnya.
Hermanto mengakui sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah daerah terkait bencana yang mereka hadapi.
"Sementara ini belumlah harapan bantuan sembako dan keperluan sehari-hari kami,” jelasnya.
Baca Juga:Terseret Arus Banjir di Gresik, Jenazah Nafisah Siswi SMP Ditemukan
Sementara itu, Kepala BPBD kabupaten Kayong Utara Nurhabib mengimbau warga agar tetap mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi di akhir tahun ini, terutama saat beraktivitas di laut dan tempat-tempat yang rawan bencana.
“Saya menghimbau kepada masyarakat bahwa sampai saat ini kondisi laut kita belum bisa bersahabat dengan baik berdasarkan informasi dari BMKG masih ada akan terjadi cuaca ekstrim diperkirakan sampai akhir bulan
Desember ini,” katanya.
Tak terkecuali di tempat wisata pantai yang banyak berdiri pohon yang usianya banyak yang sudah cukup tua.
“Dikhawatirkan juga khususnya di Sukadana, hati-hati di pantai tersebut karena menurut kami banyak pohon-pohon yang sudah tua,” jelasnya. (Antara)