"Kami memilih bisnis ini untuk biaya kuliah, karena kebanyakan mahasiswa suka mengikuti trend dan memakainya bersama. Jadi kami ingin memudahkan mereka (dengan membuat baju)," kata Amzar.
Hampir setiap hari mereka begadang untuk mendesain dan memproduksi baju. Setelah itu menggencarkan promosi lewat WhatsApp dan media sosial.
"Kami hanya tidur selama 3-4 jam per hari dan sehabis Subuh baru bisa terlelap," sambungnya.
Tak hanya promosi lewat medsos, dua pelajar itu juga menawarkan dagangannya secara door to door, demi meraup untung. Suka duka pun dialami Amzar dan Aiman.
Baca Juga:Curhat Pria Dibikin Pusing dengan Cicilan Mobil, Istri Cuma Dijatah Segini
"Malam terakhir, kami pasang muka tebal. Ketuk satu per satu pintu di asrama (untuk jualan). Ada yang sekadar melirik dari balik pintu, tak masalah," ujar Amzar.

"Ada juga yang mau beli dan memberi nomor telepon. Namun setelah dihubungi untuk mengesahkan pesanan. Tiba-tiba nomor kami diblok. Sakit hati rasanya kena tipu, tapi dalam bisnis itu biasa," tambahnya.
Kerja keras mereka pun membuahkan hasil. Meski sempat dikibuli pembeli, nyatanya banyak yang tertarik dengan baju mereka.
Tak tanggung-tanggung, pemesannya tidak hanya anak asrama tapi juga dari luar kota seperti Kelantan, Perak, Melaka dan Negeri Sembilan.
Amzar pun mengaku bersyukur atas pencapaian yang didapatkannya. Usaha dalam waktu lima hari, meraup untuk banyak.
Baca Juga:Waspada! Agar Dikasihani, Diduga Pria Menabur dan Pungut Beras di Jalanan
"Syukur, Alhamdulillah. Usaha kami buka usaha baju selama lima hari sampai tak cukup tidur banyak diorder," pungkas Amzar.