SuaraKalbar.id - Aksi penyerangan di Mabes Polri yang dilakukan terduga teroris menuai reaksi keras dari khalayak. Pasca insiden tersebut, Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) menyerukan masyarakat untuk berantas terorisme.
Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Cornelis mengutuk keras aksi teror Mabes Polri.
Dia mengatakan hal serupa bisa terjadi di tempat lain. Untuk itu, dia menyatakan dukungan kepada Polri untuk memberantas jaringan teroris di Indonesia.
"Saya mengutuk keras aksi terorisme yang telah berani menyerang Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) yang mengakibatkan baku tembak dengan aparat kepolisian yang berjaga di Mabes Polri," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga:Pasca Penyerangan Mabes Polri, Semua Tamu di Puncak Bogor Bakal Diperiksa
Baginya, aksi teror belakangan kian menjadi-jadi dan menganggu ketentraman.
"Saya sangat mendukung Polri untuk memberantas jaringan teroris di Indonesia, yang semakin menjadi-jadi, karena meresahkan masyarakat dan NKRI," sambungnya.
Lebih lanjut kader senior PDI Perjuangan itu meminta Polri untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan penjagaan di tempat-tempat yang diincar teroris.
Begitu juga dengan masyarakat diharapkan turut aktif melawan terorisme.
"Mari kita bersatu melawan dan terus gencar memberantas kelompok terorisme di Indonesia. Karena tugas seperti ini bukan hanya tugas Polri, Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mengambil bagian Demi keamanan, ketentraman, dan keutuhan NKRI," pungkas Cornelis.
Baca Juga:Pengakuan Keluarga Penyerang Mabes Polri: Sudah Mau Lapor Polisi
Untuk diketahui Mabes Polri diserang pada Rabu (31/3/2021) petang. Pelakukanya yakni Zakiah Aini, perempuan berusia 25 tahun asal Jakarta Timur.
Zakiah Aini disebut berideologi ISIS. Saat kejadian, dia mengacungkan senjata ke polisi. Baku pun tembak terjadi di Mabes Polri.
Hingga akhirnya polisi mengambil tindakan tegas dengan menembak mati terduga teroris tersebut.