SuaraKalbar.id - General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Pontianak, Udin Mahmudin memastikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PT Wika terkait ambruknya dua titik trestle Pelabuhan Internasional Kijing akibat dihantam tongkang.
Dilansir dari insidepontianak.com, dia pun menjamin tidak ada korban dalam peristiwa itu. Kata dia, saat kejadian, memang kondisi cuaca sedang buruk.
Bahkan, berdasarkan laporan BMKG Kalimatan Barat, terjadi cuaca ekstrem di area Terminal Kijing, sejak Selasa (13/7/2021). Dengan kondisi gelombang laut tingginya mencapai lebih dari 2,5 meter dengan kecepatan angin, lebih dari 32 knot.
“Cuaca itu mengakibatkan kapal-kapal tongkang konstruksi yang sedang sandar di area Terminal Kijing terputus talinya lalu larat atau hanyut tak terkendali,” kata Udin Mahmudin melalui rilis yang diterima insidepontianak.com, Rabu (14/7/2021) malam.
Baca Juga:Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Mempawah Ambruk Sebelum Diresmikan
Dia menyebut, sebanyak tujuh kapal tongkang konstruksi terlepas dari tambatan. Tiga di antara kapal tongkang itu lalu menabrak tiang pancang trestle (jalur penghubung sisi darat dengan sisi laut).
Sehingga mengakibatkan ambruknya sebagian trestle serta empat tongkang lainnya menabrak area pendukung di belakang dermaga.
Atas kejadian itu, Pelindo II pun mengambil kebijakan mengintruksikan menghetikan kegiatan konstruksi Terminal Kijing, sampai kondisi cuca membaik.
“Saat ini pihak terminal tengah melakukan proses evakuasi menggunakan tug boat dan tongkang terhadap mereka yang berada di area dermaga. Dalam waktu dekat, PT WIKA akan segera melakukan recovery terhadap kerusakan konstruksi terminal,” ucap Udin Mahmudin.
Dia menegaskan, saat ini perwakilan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Pontianak, KSOP Pontianak dan PT WIKA selaku kontraktor Proyek Terminal Kijing, telah melakukan koordinasi untuk penanganan selanjutnya.
Baca Juga:Komisi VI Minta Pelindo II Bersinergi dengan Pemerintah Daerah