Cerita Pak Itam, Dari Penebang Kayu Ilegal Berjaya Menjadi Pebisnis Sarang Walet

Dari sukses sampai bangkrut, Pak Itam belajar bersabar dan menghitung risiko. Ini buahnya.

RR Ukirsari Manggalani
Kamis, 15 Juli 2021 | 23:21 WIB
Cerita Pak Itam, Dari Penebang Kayu Ilegal Berjaya Menjadi Pebisnis Sarang Walet
Pak itam menunjukkan kebun jahe yang ia tanam. Usaha itu menjadi salah satu yang akan digelutinya pascasukses membangun usaha walet [Ya’ Muh Nurul Anshory/Insidepintianak.com].

"Kalau saya bisa panen dua kilogram perbulan. Tapi, ada juga teman di sini yang lebih dulu membuat rumah walet, sekarang dia bisa panen belasan kilogram per bulan. Sekarang, dia mungkin jadi orang paling kaya di kampung ini," jelasnya.

Sarang burung walet (TikTok @w_littlelady)
Hidangan sarang burung walet (TikTok @w_littlelady)

Meski begitu, Pak Itam bersyukur. Setidaknya, ia sudah senang dan tenang. Ia tak lagi bergelut dengan usaha kayu ilegal yang berisiko penjara. Hasil waletnya kini sudah bisa membiayai seluruh kebutuhan hidup keluarganya.

Investasi Jangka Panjang

Menurutnya, usaha rumah walet memang jenis usaha investasi jangka panjang. Hasilnya baru bisa dirasakan ketika sudah berjalan lima tahun. Itu pun belum pasti. Sebab, ada faktor luck yang jadi penentu.

Baca Juga:Pandemi Covid-19 Batasi Aktivitas, Ruang Digital Jadi Panggung Industri Otomotif

Namun, Pak Itam menyatakan bahwa setiap usaha pasti punya risiko gagal. Dia meyakini, faktor keberuntungan juga bisa diciptakan. Tergantung kesungguhan dan keseriusan seseorang menjalani usaha. Baginya, kerja keras tak akan menghianati hasil.

"Kuncinya dalam berusaha, harus bersabar dan banyak belajar. Saya sudah pernah senang, jadi bos dan punya banyak uang. Ketika saya bangkrut, saya biasa saja. Karena dari awal saya juga tak punya apa-apa. Sekarang alhamdulilah, usaha saya berhasil, dan saya akan tetap akan terus berusaha,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini