Daftar Reaksi Tubuh Setelah Vaksin Moderna

Reaksi yang bisa terjadi usai seseorang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 Moderna dan ini dia harapkan tak menimbulkan ketakutan berlebihan.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 08 Agustus 2021 | 10:29 WIB
Daftar Reaksi Tubuh Setelah Vaksin Moderna
Vaksin Covid-19 Moderna dapat digunakan seperti halnya vaksin Pfizer.

SuaraKalbar.id - Reaksi tubuh setelah vaksin moderna perlu diketahui dengan jelas. Sebab reaksi vaksin moderna tidak sama di masing-masing orang.

Hal itu dikatakan praktisi kesehatan sekaligus relawan COVID-19 dari Universitas Gadjah Mada, dr. Muhamad Fajri Adda'i. Dia mengungkapkan reaksi yang bisa terjadi usai seseorang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 Moderna dan ini dia harapkan tak menimbulkan ketakutan berlebihan.

Vaksin Moderna rencananya digunakan untuk rakyat Indonesia dan secara khusus digunakan sebagai booster suntikan bagi para tenaga kesehatan di tanah air.

Vaksin Moderna. [Nhac Nguyen/AFP]
Vaksin Moderna. [Nhac Nguyen/AFP]

"Ini bukan menakut-nakuti namun memberikan pemahaman yang baik terhadap reaksi vaksinasi. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda jadi tidak bisa disamaratakan," kata Fajri melalui pesan elektroniknya, dikutip Minggu.

Baca Juga:Syarat Nakes Riau Jalani Suntik Booster Vaksin Moderna

Reaksi yang dialami setiap orang usai vaksinasi bisa berbeda, tergantung presentase masing-masing gejala, antara lain demam, tidak enak badan, kelelahan, muncul ruam dan nyeri.

Data studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA pada 5 April 2021 memperlihatkan pada sekitar 2 juta orang di Amerika Serikat yang disuntik Moderna, sekitar 70 persen akan merasa nyeri, lalu sebanyak 7,4 persen mengalami kemerahan, bengkak (13,6 persen) dan gejala sistemik 51,7 persen.

Efek samping langka vaksin Moderna. [Jamanetwork]
Efek samping langka vaksin Moderna. [Jamanetwork]

Selain itu, ada juga gejala kelelahan (32,5 persen), sakit kepala (26,9 persen), myalgia atau nyeri otot (21,3 persen), panas dingin (10,3 persen), demam (10 persen), sakit sendi (9,8 persen), mual (8,1 persen), muntah (0,8 persen), diare (5,4 persen) dan nyeri perut (3,2 persen).

Dia mencontohkan, bila 1,2 juta orang tenaga kesehatan yang disuntik vaksin Moderna, maka akan ada 70 persen dari jumlah ini atau 840.000 orang yang akan mengeluhkan nyeri. Sementara untuk gejala sistemik akan dialami sebanyak 620.000 orang, kelelahan 390.000 orang dan ruam pada 88.800 orang.

Selain itu, menurut studi dalam jurnal JAMA Oncolgy, ada juga reaksi limfonodi yakni pembesaran pembuluh kelenjar getah bening, misalnya di ketiak pada laki-laki. Kasusnya sekitar 1-5 persen pada mereka yang disuntik vaksin Moderna dosis pertama.

Baca Juga:Cara Isolasi Mandiri yang Benar Rekomendasi Satgas COVID-19

"Vaksin ini jalan ditangkap di limfonodi, membentuk imunitas itu di memang di limfonodimaka dia bengkak. Itulah mengapa Inggris sudah memberitahu (bengkak) bisa sampai 10 hari atau bahkan lebih. Tetapi ini jarang," kata Fajri.

Vaksin Covid-19 Moderna dapat digunakan seperti halnya vaksin Pfizer.
Vaksin Covid-19 Moderna dapat digunakan seperti halnya vaksin Pfizer.

Fajri sendiri sudah mendapatkan suntikan pertama vaksin ini pada Jumat (6/8) lalu. Dia mengatakan, 12 jam pertama belum merasakan reaksi apapun. Pada 14 jam usai divaksin, barulah muncul sumeng dan panas dingin yang bisa ditahan. Setelah 24 jam usai divaksin, kondisinya membaik tetapi dua jam kemudian mengalami panas dingin dan malaise atau lelah dan tidak enak badan.

"28 jam setelah divaksin tidak tahan, akhirnya minum obat, lumayan. Tangan nyeri-nyeri karena reaksi lokal inflamasi dikompres dingin lumayan," tutur dia.

"Sehingga menjadi penting untuk mengatur jadwal vaksinasi yang tepat agar tidak bersama-sama merasakan KIPI ini lalu mengganggu pelayanan (seperti yang pernah terjadi di Swedia denga vaksin Pfizer)," sambung Fajri.

Tentang miokarditis usai divaksin
Beberapa waktu lalu, badan regulator obat-obatan Eropa menemukan kemungkinan hubungan peradangan jantung langka dan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA), salah satunya Moderna.

Menanggapi temuan ini, menurut Fajri, kejadian miokarditis seperti ini sangat kecil yakni 26 : 1.000.000. Kasus yang tercatat pun terjadi 4 hari setelah divaksin sehingga sebaiknya hindari olahraga berat di minggu-minggu pertama usai divaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini