SuaraKalbar.id - Banjir setinggi satu meter dengan panjang kurang lebih 200 meter, menyebabkan akses jalan dari Putussibau menuju ke Sintang terputus.
Kepala Pelaksana BPBD Kapuas Hulu, Gunawan mengatakan pihaknya telah mendata lokasi banjir yang terjadi di delapan kecamatan.
”Delapan kecamatan tersebut yaitu kecamatan Bunut Hulu, Putussibau Utara, Putussibau Selatan, Kalis, Seberuang, Silat Hulu, Silat Hilir, dan Mentebah,” ungkap Gunawan dilansir laman Insidepontianak, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, untuk Kecamatan Bunut Hulu, banjir terjadi di Desa Sebilit, Desa Temuyuk, Desa Semangut Utara dan Desa Nanga Suruk.
Baca Juga:Bupati Kapuas Hulu Monitoring Wilayah Banjir
Pada Kecamatan Putussibau Utara banjir terjadi di Desa Padua Mendalam, Desa Tanjung Lasa, Desa Sibau Hulu, Desa Datah Dian dan Desa Nanga Sambus.
Untuk kecamatan Kalis, banjir terjadi di Desa Nanga Danau. Pada Kecamatan Seberuang banjir terjadi di Desa Sejiram, Desa Tajau mada, Desa Gurung, Desa Belikai dan Desa Tanjung Keliling.
Kemudian di Kecamatan Silat Hulu banjir terjadi di Desa Entebi. Pada kecamatan Silat Hilir banjir terjadi di Desa Bongkong.
Kalau di Mentebah banjir terpantau di Desa Tanjung Intan dan Desa Nanga Mentebah. Untuk kecamatan Putussibau Selatan banjir terjadi di Desa Cempaka baru, Desa Tanjung Jati, Kelurahan Kedamin Hilir dan Desa Bungan Jaya.
“Curah hujan yang tinggi dari malam hari tanggal 30 September 2021 hingga 2 Oktober mengakibatkan banjir di delapan Kecamatan di wilayah Kabupaten Kapuas hulu,” terang Gunawan.
Baca Juga:Kapuas Hulu Jadi Langganan Banjir, Warga Desak Pemerintah Turun Langsung
Gunawan mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan adanya korban jiwa. Ia mengimbau agar masyarakat waspada bila terjadi hujan susulan.
“Kalau intensitas hujan semakin tinggi, lokasi yang rawan banjir harus waspada, amankan dulu barang-barang yang penting,” tutupnya.