Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Anggota DPRD Mempawah ZL akan Ditindaklanjuti BK DPRD

Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota DPRD Mempawah ZL terhadap istri sirinya, SJ akan ditindaklanjut setelah Badan Kehormatan (BK) DPRRD Kabupaten Mempawah.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 12 November 2021 | 09:07 WIB
Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Anggota DPRD Mempawah ZL akan Ditindaklanjuti BK DPRD
SJ (23) menunjukkan laporan polisi. Dia melaporkan Anggota DPRD Mempawah berinisial ZL atas dugaan penganiayaan. ZL merupakan suami siri korban yang dinikahi pada awal tahun 2021. (Ist)

SuaraKalbar.id - Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota DPRD Mempawah ZL terhadap istri sirinya, SJ akan ditindaklanjut setelah Badan Kehormatan (BK) DPRRD Kabupaten Mempawah.

Hal itu disampaikan Ketua BK DPRD Mempawah Febriadi seperti dikutip Insidepontianak.com-jaringan Suara.com.

“Badan kehormatan akan melakukan rapat internal dalam waktu cepat terkait adanya berita viral di media (red, soal kasus ZL). Tetapi, sampai hari ini kami belum ada menerima laporan secara resmi dari pihak korban,” katanya, Kamis (11/11/2021).

Dia mengungkapkan, walau tak ada laporan dari pihak korban, BK DPRD bisa saja menindaklanjuti kejadian ini.

Baca Juga:Perempuan yang Diduga Dianiaya Anggota DPRD Mempawah, Ternyata Istri Siri

“Tanpa laporan korban ke BK, bisa saja ditindaklanjuti. Tapi setelah proses hukumnya ikrar. Kalau hanya karena berita-berita yang viral di media, harus kami dalami dulu informasinya secara internal kelembagaan,” ungkapnya.

Beliau juga memastikan pihak BK DPRD tak akan tinggal diam dan pasti akan ditindaklanjuti secara internal.

Untuk diketahui, kasus tersebut kini menjadi sorotan warga Mempawah. Direktur Indonesian Justice Watch (IJW) Sudianto Nursasi mengatakan kasus tersebut sangat memalukan lembaga DPRD.

“Seorang wakil rakyat yang diam-diam menikah siri, sampai terjerat kasus dugaan penganiayaan dan dilaporkan ke polisi itu memalukan sekali. Itu kasus moral yang tidak mencerminkan sikap dan etika seorang wakil rakyat,” katanya.

Sudianto juga menilai, anggota DPRD memiliki tanggung jawab moral terhadap kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga:Dilaporkan ke Polisi, Seorang Anggota DPRD Mempawah Diduga Menganiaya Seorang Wanita

“Dewan itu harus berkelakuan baik sehingga memberikan contoh di lingkungan masyarakat. Kalau inikan memalukan sekali. Istri muda dari staf fraksi sekantor. Luar biasa sekali,” ucapnya.

Lantaran itu, dia mendorong BK DPRD Mempawah mengambil sikap dengan melakukan penyelidikan. Jika perbuatan ZL terbukti melanggar aturan kelembagaan maka harus ditindak tegas.

Sebelumnya, seorang wanita berinisial SJ (23) melaporkan oknum Anggota DPRD Kabupaten Mempawah atas kasus dugaan penganiayaan yang dialaminya. Pelaporan tersebut dilakukan SJ pada Minggu (7/11/2021).

Kasat Reskrim Polres Mempawah Iptu Wendi Sulistiono, membenarkan adanya pelaporan kasus tersebut yang tertuang dalam laporan polisi bernomor TBL/214/XI/2021/SPKT/Polres Mempawah tertanggal 7 November 2021.

“Benar, laporan sudah kami terima. Saat ini kasus dugaan penganiayaan sedang didalami,” katanya seperti dikutip Insidepontianak.com-jaringan Suara.com, Selasa (9/11/2021).

Dalam laporan polisi tersebut, sang korban mengungkapkkan, penganiayaan yang dialaminya bermula saat mengirim pesan singkat ke ZL. Meski pesan tersebut terkirim, ZL tiba-tiba tidak bisa dihubungi.

Lantaran kesal, ia kemudian mendatangi rumah ZL dan langsung menggedor kaca pintu mobilnya. Saat itu, ZL baru pulang ke rumah bersama istrinya.

Akibatnya, ZL naik pitam dan keluar dari mobil, kemudian memegang tangan SJ. Ia juga mengatakan, ZL mencekik hingga memukul bagian dadanya. Saat kejadian tersebut, anak dan istri ZL menyaksikannya. SJ pun mengaku, jika anak dan istri ZL kemudian ikut melakukan penganiayaan yang ia alami.

Hal ini dibuktikan dari pengakuan SJ, ia dipukul di bagian belakang kiri kepala sebanyak tiga kali oleh istri ZL, dan dipukul satu kali oleh anaknya.

Akibatnya, SJ mengalami memar di beberapa bagian tubuh. Tak terima dengan peristiwa tersebut, SJ melaporkan ke polisi dan melakukan visum.

“Saya tidak terima. Penganiayaan yang mereka lakukan membuat saya cedera dan masih sakit sampai sekarang,” tambahnya.

Ia berharap adanya keadilan atas kasus ini dan diproses secara hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengingat posisi ZL yang merupakan seorang anggota DPRD yang terhormat.

Sementara itu, ZL menepis tuduhan tersebut. Menurutnya, kejadian yang sebenarnya merupakan kebalikan dari tuduhan yang disampaikan SJ. Menurutnya, SJ yang melakukan penganiayaan terhadap dirinya dan keluarga.

“Dia yang menyerang ke rumah saya, dia memukul dan menarik pakaian saya, saya terkena luka gores karena kukunya,” ungkapnya. [Carissa]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini