SuaraKalbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan analisis perkembangan musim hujan hingga Desember 2022 yang menunjukkan bahwa 96.8% wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.
Puncaknya, diperkirakan terjadi pada akhir Januari 2022.
Sementara itu dari hasil analisis dinamika atmosfer, BMKG mengidentifikasi adanya potensi sirkulasi siklonik di selatan Jawa dan Australia bagian utara.
Sirkulasi siklonik itu, dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Baca Juga:Waspada, 6 Wilayah di Kalbar Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang untuk periode 09 sampai 15 Januari 2022.
Kondisi tersebut, dapat terjadi di 20 Provinsi yang ada di indonesia, termasuk diantaranya provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Berdasarkan prakiraan tersebut, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.
Sebab diperkirakan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Baca Juga:Sepanjang 2021, Bank Kalbar Salurkan Kredit Rp 13,3 Triliun