Warga di Wilayah Perbatasan dengan Malaysia Menjerit Harga Bahan Pokok Kian Mahal

Warga di kawasan perbatasan dengan Malaysia, tepatnya kawasan Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau merasakan kenaikan harga bahan pokok, terutama cabai dan minyak goreng.

Chandra Iswinarno
Senin, 10 Januari 2022 | 13:54 WIB
Warga di Wilayah Perbatasan dengan Malaysia Menjerit Harga Bahan Pokok Kian Mahal
ILUSTRASI - Pasar Mahuitas merupakan salah satu pasar tradisional di perbatasan yang telah direnovasi oleh pemerintah.

SuaraKalbar.id - Kenaikan harga bahan pokok yang terjadi sejak awal Tahun Baru 2022 dirasakan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pun dengan warga yang tinggal di kawasan perbatasan dengan Malaysia, tepatnya kawasan Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau.

Harga kebutuhan bahan pokok yang naik cukup tinggi,  terutama untuk gula dan bumbu dapur, khususnya cabai.

“Satu pekan lalu harga gula berangsur naik,sekarang sudah Rp 15 ribu per kilogram. Selain itu, harga cabai jenis cakra berkisar Rp 90 ribu hingga Rp 110 ribu di pasaran,” ungkap seorang pedagang di Pasar Tradisional di Balai Karangan Dedi seperti dikutip Suarakalbar.co.id-jaringan Suara.com pada Senin (10/1/2022).

Dia mengemukakan, harga bahan pokok saat ini memang mudah didapat, namun harganya terus meroket.

Baca Juga:Harga Minyak Goreng Meroket, Pelaku UMKM Siasati Pemasaran

Meski pasokan lancar, harga cabai dan minyak goreng malah naik cukup siginifikan.

“Minyak goreng curah sejak akhir tahun 2021 lalu naik sampai awal tahun 2022 tetap bertahan Rp 20 ribu per kilogram, sedangkan sebelumnya harga minyak goreng curah hanya Rp 12 ribu per kilogram,” kata Dedi.

Lantaran tingginya harga minyak goreng curah, ia tidak lagi menjualnya.

Kekinian, dia lebih memilih menjual minyak gorang dalam kemasan lantaran harganya lebih stabil.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah di pasar ekspor sedang tinggi.

Baca Juga:Harga Cabai, Minyak Goreng, Bawang Merah Naik Lagi, Megawati Tanya Jokowi

Lantaran itu orang nomor satu Indonesia saat ini tersebut meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjamin stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri. 

"Soal minyak goreng. Karena harga CPO di pasar ekspor sedang tinggi, saya perintahkan menteri perdagangan untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri," ujar Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2021).

Diketahui, harga bahan pokok mengalami kenaikan menjelang awal tahun 2022, mulai dari minyak goreng, telur ayam, ayam potong, hingga cabai.

Sementara di beberapa pasar tradisional, harga minyak goreng mencapai Rp 20.000 per liter, padahal harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp 11 ribu per liter.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan prioritas utama pemerintah yakni kebutuhan rakyat. Sehingga kata Jokowi harga minyak goreng harus tetap terjangkau .

"Sekali lagi prioritas utama pemerintah adalah kebutuhan rakyat, harga minyak goreng harus tetap terjangkau," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini