SuaraKalbar.id - Presiden Joko Widodo menyampaikan empat arahan penting terkait situasi Indonesia yang sudah memasuki gelombang ketiga covid-19.
Hal itu disampaikan beliau usai melakukan evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari Balikpapan, Senin (31/1/2022), malam.
"Pertama, saya meminta jajaran pemerintah untuk menggunakan pendekatan penanganan yang berbeda terkait kenaikan kasus aktif Covid-19 ini. Jika melihat karakteristik varian Omicron, maka penguatan bagian hilir harus dilakukan sebagai upaya penanganan jangka pendek," terangnya.
Sedangkan bagi masyarakat yang positif tanpa gejala, Jokowi meminta untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, faskes, atau melalui telemedicine.
Baca Juga:Penambahan 38 Kasus PPLN Covid-19 di Kaltim, Mahulu Kembali ke Zona Hijau
"Kedua, saya meminta jajaran pemerintah untuk melakukan pencegahan transmisi lokal di dalam negeri, utamanya di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif terbesar di Indonesia," ungkapnya.
Sembari Ia berharap, masyarakat tetap tenang dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Ketiga, saya mengingatkan pentingnya disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina dari luar negeri yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan," terangnya.
Terakhir, Jokowi meminta segera dilakukannya percepatan vaksinasi covid-19 yang saat ini telah berjalan hongga tahap ke tiga, yqkni vaksin booster.
"Dan keempat, saya meminta jajaran pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di seluruh Tanah Air," tutupnya.
Baca Juga:Berharap Pelaksanaan Imlek Lancar, Wagub Riza Minta Tidak Ada Keramaian yang Berlebihan
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyebut penambahan kasus positif, angka keterpakaian tempat tidur, dan positivity rate yang terus naik menunjukan indikator dimulainya gelombang ketiga.
"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster," kata Zubairi, Senin (31/1/2022).
Menghadapi situasi ini, dia meminta masyarakat tidak panik, tetap jalani protokol kesehatan 5M; memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas agar lonjakan tidak semakin tinggi.
"Tapi jangan panik. Kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien," tuturnya.
Zubairi juga meminta seluruh tenaga kesehatan untuk bersiap dan fokus agar lonjakan pandemi ketiga ini tidak mengakibatkan lebih banyak korban jiwa.
"Untuk semua rekan dan kolega. Dokter, perawat, sopir ambulans, sekuriti RS, dan yang berada di belakang layar, saya ucapkan terima kasih. Kita masih berada di waktu yang sulit. Utamakan keselamatan. Terus waspada. Sabar. Jangan terprovokasi. Fokus saja. Bismillah kita bisa," ucap Zubairi.