Kronoligis Siswa di Mempawah, Mengaku Dianiaya Guru Lantaran tak Tuntas Kerjakan Tugas Pelajaran Agama

Akibat dipukul dengan rotan berkali-kali di bagian belakang dan betis kaki. Z mengalami baret merah hingga lebam. Selain itu, dua temannya berinisal M dan B juga diamuk

Bella
Minggu, 27 Februari 2022 | 20:16 WIB
Kronoligis Siswa di Mempawah, Mengaku Dianiaya Guru Lantaran tak Tuntas Kerjakan Tugas Pelajaran Agama
Siswa SMP di Mempawah, Z menunjukkan memar dipunggung akibat dipukul oleh seorang guru berinisal R menggunakan rotan. Peristiwa dugaan penganiayaan ini pun telah dilaporkan ke Satreskrim Polres Mempawah. (Ist)

SuaraKalbar.id - Lantaran tidak mengerjakan tugas, seorang siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), mengaku dianiaya oleh seorang oknum guru honorer.

Kepada wartawan, siswa berinisial Z mengaku dianiaya lantaran dirinya hanya mengerjakan tiga dari lima tugas mata pelajaran agama dari sang guru berinisial R.

“Ketika Bapak R masuk kelas, saya duduk ke belakang. Bapak R menyuruh saya menulis, saya menulis, sudah dapat buku, tapi lupa bawa pulpen. Kawan yang lain semuanya lagi makai pulpen. Jadi tidak bisa pinjam,” katanya, melansir insidepontianak.com, jaringan suara.com, Minggu (27/2/2022).

Menurutnya, karena kesalahan itulah dirinya dihukum, dan disuruh keluar dari kelas bahkan memintanya pulang ke rumah.

Baca Juga:Misterius! Pak Miskal Tiba-tiba Menghilang saat Sedang Berladang Bersama Istrinya, Sudah Tiga Hari Belum Ditemukan

“Ketika saya mau pulang, dia minta saya masuk lagi,” ujarnya.

Namun, meski hukuman telah dijalani, Z tak menyangka sang guru masih jengkel dan marah bahkan sampai memukulnya dengan rotan.

“Melihat kawan yang lain sudah pulang, saya ikut pulang. Tidak lama saya dipanggilnya, lalu tiba-tiba saya dipukul pakai rotan,” katanya.

Akibat dipukul dengan rotan  berkali-kali di bagian belakang dan betis kaki. Z mengalami baret merah hingga lebam. Selain itu, dua temannya berinisal M dan B juga menjadi amukan.

“Sampai patah rotan, dia (red, guru R) cari teman saya M. Dikejarnya M dengan rotan yang patah, bekas memukul saya. Lalu M lari dalam kelas, lalu di situ dipukulnya juga,” katanya.

Baca Juga:Sejumlah Titik Api Terpantau di Wilayah Kalbar, Terbanyak di Kabupaten Kubu Raya

Emosi sang guru baru berhenti setelah dilerai oleh guru lain, berinisial A dan E.

“M lari ketemu Ibu A. Lalu dipukul lagi oleh Bapak R. Tidak sampai disitu, Bapak R mau memukul saya tapi dilerai Bapak E,” katanya.

Cerita yang hampir sama juga disalpaikan M, menurutnya lantaran Z merasa tidak diterima tugasnya lalu duduk lagi.

Di saat yang bersamaan, ada guru lain masuk kelas untuk razia kuku. Dia dan Z lantas mengelak. Menurut M, dari sini lah sang guru R marah, lalu memukul Z dengan rotan hingga berkali-kali.

“Setelah memukul Z, Bapak R mencari saya dan memukul saya,” ucap M.

“Saat saya lari ke luar kelas, saya diamankan Ibu A. Masih dipukul oleh Bapak R. Tidak lama Bapak E datang melerai. Seingat saya dipukul belasan kali. Justru Z lebih banyak dipukul daripada saya,” sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini