SuaraKalbar.id - Kebakaran lahan di Kota Pontianak sudah memasuki minggu ke empat. Dari kurun waktu tersebut, luas lahan yang terbakar sudah mencapai 15 hektar.
Kebakaran lahan ini terjadi di tiga kecamatan. Yaitu Pontianak Utara, Pontianak Selatan dan Pontianak Tenggara. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo menjelaskan, kebakaran di lahan gambut ini dipicu faktor cuaca yang lumayan panas.
Yakni, suhu udara mencapai 34 derajat celcius. Ditambah, musim kemarau dan tidak adanya curah hujan, menyebabkan beberapa saluran air mengalami kekeringan.
“Kondisi tanah gambut yang dalamnya kurang lebih 12 meter, lalu terkena udara panas sehingga memunculkan bara api kecil. kemudian ditambah adanya hembusan angin yang kencang,menyebabkan munculnya titik api sehingga meluas bahkan mendekati perumahan warga,” ungkapnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (5/3/2022).
Ia menambahkan, jika pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengatasi kebakaran lahan gambut. Mereka pun memprioritaskan pemadaman di lokasi yang dekat dengan pemukiman penduduk.
Menurutnya, dampak dari kebakaran lahan gambut, akan membuat cuaca di Pontianak semakin bertambah panas dan pastinya menimbulkan asap dan abu.
Ia pun menuturkan, ada dampak lain dari kebakaran lahan tersebut. Yakni kabut asap yang bisa membahayakan kesehatan masyarakat. Seperti infeksi saluran pernapasan akut.
“Kami akan fokus pada pemadaman yang dekat dengan sarana publik serta pemukiman penduduk terlebih dahulu,” pungkasnya.
Baca Juga:Hangtuah Kalahkan Bumi Borneo via Overtime, Berikut Rekap Hasil IBL Hari Ini