SuaraKalbar.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tren kenaikan kasus COVID-19 varian Omicron masih terjadi di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Meski demikian, secara keseluruhan, terdapat penurunan signifikan angka reproduksi kasus aktif di hampir seluruh pulau di luar Jawa-Bali meskipun sedikit di atas 1.
“Secara nasional turun dari 1,16 ke 1,09. Di luar Jawa-Bali, Nusa Tenggara 1,14, Maluku 1,1, Kalimantan 1,10, Sumatera 1,09, Sulawesi 1,09 dan Papua 1,08,” ujarnya, men gutip Antara, Senin (7/3/2022).
Airlangga Hartarto mengatakan, dari kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali telah menunjukkan penurunan per 6 Maret sebanyak 8.158 kasus dari puncaknya pada 23 Februari yang lalu adalah 19.807 kasus. Untuk kasus aktif, puncaknya pada 3 Maret dengan jumlah 183.482, kemudian per 6 Maret terjadi penurunan menjadi 171.217.
Baca Juga:Kembali Gelar PTM Terbatas Jenjang TK-SMP, Wali Kota Tangsel: Kami Masih Khawatir
Kemudian untuk kasus kematian dari 91 kasus per Maret dengan CFR 2,61 persen dan sebagian besar pasien meninggal yang memiliki komorbid, lansia dan belum vaksinasi lengkap.
Adapun beberapa daerah yang mengalami tren penurunan yaitu Sulawesi Utara, Papua, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Lampung beserta Riau.
Terkait dengan bed occupancy rate (BOR) , tiga provinsi yang tinggi namun masih terkendali yaitu Sumatera Utara dengan kasus aktif 21.338, BOR 37 persen dengan konversi 21% persen. Kemudian, Kalimantan Barat dengan kasus aktif 15.603, BOR 44 persen dan konversi 25 persen. Serta, di Sulawesi Selatan terdapat kasus aktif sebanyak 15.131 dengan BOR 31 persen dan konversi 18 persen. ANTARA