Lebih dari Satu Jam Putin Bicara Via Telpon Dengan Dua Pemimpin Negara Ini, Bahas Soal Ukraina

ketiga pemimpin tersebut mengulas isu-isu yang berkaitan dengan kesepakatan yang sedang dikerjakan terkait implementasi tuntutan Rusia sebelumnya.

Bella
Minggu, 13 Maret 2022 | 21:53 WIB
Lebih dari Satu Jam Putin Bicara Via Telpon Dengan Dua Pemimpin Negara Ini, Bahas Soal Ukraina
Presiden Vladimir Putin (Pixabay/DimitroSevastopol)

SuaraKalbar.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memengaruhi otoritas Kiev agar menghentikan "tindakan kriminal" oleh "batalion-batalion nasionalis" Ukraina, kata Kremlin-kantor presiden Rusia. 


Hal itu disampaikan Putin, saat melakukan pembicaraan via sambungan telepon dengan Emmanuel Macron dan Olaf Scholz pada Sabtu (12/3/2022). 


Sedangkan Macron dan Scholz, menurut pernyataan dari pemerintah Jerman, mendesak agar gencatan senjata dilakukan dan solusi diplomatik terkait konflik di Ukraina diupayakan secepatnya.


Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pembicaraan ketiga pemimpin, yang berlangsung selama 75 menit, merupakan bagian dari upaya internasional yang masih berlangsung untuk mengakhiri konflik.

Baca Juga:Kutuk Perang di Ukraina, Paus Fransiskus: Atas Nama Tuhan, Hentikan Pembantaian Ini!


Menurut keterangan Jerman, Putin memberikan "penjelasan detail mengenai serangkaian pembicaraan yang diadakan via konferensi video oleh perwakilan Rusia dan Ukraina dalam beberapa hari terakhir,".


Selain itu, ketiga pemimpin tersebut mengulas isu-isu yang berkaitan dengan kesepakatan yang sedang dikerjakan terkait implementasi tuntutan Rusia sebelumnya.


Kepada Macron dan Scholz, Putin menerangkan soal "situasi riil di lapangan" sebagai tanggapan atas isu-isu yang diangkat oleh mereka "terkait situasi kemanusiaan di wilayah operasi militer untuk melindungi Donbass.


M3murut Kremlin, Putin mengutip "banyak fakta pelanggaran berat hukum humaniter internasional oleh tentara dan polisi Ukraina, (yaitu) melakukan pembunuhan di luar hukum terhadap para pembangkang, melakukan penyanderaan, dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, pengerahan persenjataan berat di wilayah permukiman, di dekat rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak (TK), dan sebagainya.


Menurut Kremlin, ketiga pemimpin tersebut sepakat untuk melanjutkan kontak soal isu Ukraina. ANTARA

Baca Juga:Inggris akan Beri Warganya 350 Paun per Bulan, Jika Tampung Pengungsi Ukraina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini