SuaraKalbar.id - Angka putus sekolah di Kabupaten Bengkayang, terbilang tinggi, untuk tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja total ada 796 orang , atau mencapai tiga persen.
Sebanyak 116 orang atau 3,07 persen anak jenjang pendidikan PAUD putus sekolah per tahunnya, dari 3.781 siswa se-Kabupaten Bengkayang. Kemudian, 300 orang atau 0,89 persen, anak putus sekolah jenjang pendidikan SD, per tahunnya dari 33.683 jumlah siswa. Sementara, di jenjang SMP, angka anak putus sekolah sebesar 2,69 persen atau 380 siswa putus sekolah dari 14.130 jumlah siswa se-Kabupaten Bengkayang.
“Persentase angka putus sekolah (di Bengkayang) capai 3 persen. Meliputi jenjang Paud, SD dan SMP,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono melansir insideontianak.com, jaringan suara.com, Selasa (15/3/2022).
Menurut Heru, program pendidikan kesetaraan menjadi solusi atasi putus sekolah di Kabupaten Bengkayang.
“Dulu ada paket A, B dan C. Tetapi, kini semua dianggap sama, dan dinamai pendidikan kesetaraan. Inilah solusi untuk mengatasi angka putus sekolah,” kata Heru Pujiono,
Terjadi peningkatan angka putus sekolah di Kabupaten Bengkayang, menurut Heru tak lepas dari pandemi Covid-19. Menurutnya tidak semua siswa siap belajar daring, terutama di wilayah yang tak terjangkau jaringan dan listrik PLN.
Selain itu, faktor ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi juga mendorong meningkatnya kasus putus sekolah di Kabupaten Bengkayang.
Meski demikian, Heru memastikan, akan menjalankan program-program untuk pengentasan anak putus sekolah.