Jadi Juru Runding Perdamaian Ukraina dengan Rusia, Roman Abramovich Diduga Diracun, Mata Merah dan Kulit Mengelupas

Tidak hanya itu, mereka juga mengalami kulit wajah dan tangan yang mengelupas.

Bella
Selasa, 29 Maret 2022 | 11:24 WIB
Jadi Juru Runding Perdamaian Ukraina dengan Rusia, Roman Abramovich Diduga Diracun, Mata Merah dan Kulit Mengelupas
Roman Abramovich dan mantan istrinya, Irina Abramovich. (The Sun)

SuaraKalbar.id - Miliarder Rusia pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, dan para juru runding perdamaian Ukraina diduga diracun, mereka mengalami gejala kulit mengelupas dan mata merah setelah menggelar sebuah perundingan mengenai konflik Ukraina-Rusia di Kiev awal Maret lalu.

Menurut Wall Street Journal, seperti dikutip Antara, Selasa (29/3/2022)Abramovich dan para perunding Ukraina menunjukkan gejala yang meliputi mata merah, keluar air mata terus menerus dan terasa menyakitkan.

Tidak hanya itu, mereka juga mengalami kulit wajah dan tangan yang mengelupas.

Beruntung, saat ini Abramovich dan para perunding Ukraina, termasuk Umerov yang anggota parlemen Tatar Krimea, sudah membaik dan nyawanya tak lagi dalam bahaya, kata Wall Sreet Journal.

Baca Juga:Tampar Chris Rock di Panggung Oscar, Will Smith Mengaku Malu dan Minta Maaf

Menurut para pakar yang meneliti insiden itu, "peracunan dengan menggunakan jenis senjata kimia yang belum diketahui" adalah penyebab paling mungkin untuk insiden itu.

Bellingcat, mengutip para pakar mengatakan dosis dan jenis racun yang digunakan tidak cukup untuk merenggut nyawa manusia, "dan kemungkinan besar dimaksudkan untuk menakut-nakuti para korban ketimbang menyebabkan dampak permanen.

Diketahui, ketiga pria yang mengalami gejala ini hanya mengonsumsi air dan cokelat beberapa jam sebelum perundingan itu. Namun,  Anggota tim keempat yang juga mengonsumsi item-item ini tidak mengalami gejala, Bellingcat.

Sebelumnya, pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Presiden Vladimir Putin sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi Ukraina. Ukraina dan Barat mengatakan Putin melancarkan agresi yang tidak berdasar.

Adapun Abramovich, dikatakan Kremil, memainkan peran awal dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina tetapi prosesnya kini berada di tangan tim perunding kedua belah pihak. Kedua belah pihak akan bertemu di Istanbul pada Selasa untuk pembicaraan damai tatap muka pertama dalam lebih dari dua pekan.

Baca Juga:32 Link Pengumuman SNMPTN 2022 Lengkap dengan Cara Cek Hasil Tes

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini