Setelah Fatima meyudahi telepon, dirinya pun merasa curiga. Saat itu juga dia langsung mengecek saldo melalui m-bangking di handphonenya.
"Saya merasa curiga setelah itu, saya cek rekening saya di m-banking ini. Begitu saya buka m-bangking saya sudah terblokir,"ungkapnya.
Benar saja, saldo yang ada di rekening milik Fatima ludes dibobol maling. Seketika Fatima terkejut sekaligus panik, dirinya lantas pergi ke cabang BRI terdekat.
"Saya agak panik, cuma saya ingat ada kenalan di BRI, dia nyuruh saya untuk pergi ke BRI terdekat,"katanya.
Baca Juga:Awas Penipuan Perbankan, Nasabah BRI Sebaiknya Pakai Saluran Resmi sebagai Media Komunikasi
Sesampainya di sana, bukan pelayanan darurat yang didapat oleh Fatimah, melainkan Fatima malah disuruh mencari kembali BRI terdekat dengan alasan tak mau mengantri. Padahal situasi itu sangat diperlukan oleh Fatima.
"Saya langsung ke BRI, sampai disana saya langsung diarahkan ke kantor polisi dulu sama satpamnya, alasannya ramai, padahal saya ini mau lapor awal dulu bahwa rekening saya ini dibobol, maksud saya diblokir dari bank dulu, bukannya bisa malah saya dilempar ke BRI lain lagi dengan alasan kalau saya mau cepat harus kesana,"ungkap Fatima.
Tak ada jalan lain, karena panik Fatima terpaksa mengikuti yang diberika oleh pihak BRI. Di tengah perjalanan, kata Fatima, pelaku dengan leluasa terus menerus mengambil uang yang ada direkening miliknya itu.
"Saya bolak-balik ke Bank itu, jadi selama saya kesana kesini itu, disitulah mereka transaksi ambil uang saya, saya ada buktinya, bukti sms yang ambil itu ada semua sms transaksinya. Jadi saya sampai di Bank ternyata saldo sudah habis sisa Rp 50 Ribu di rekening saya," bebernya.
Wanita 36 tahun itu sangat menyayangkan perlakuan sikap dari pihak Bank. Sebab, situasi tersebut baginya adalah sangat urgent. Apalagi Fatima merupakan salah satu nasabah yang sering bertransaksi di Bank tersebut.
Baca Juga:Nasabah di Padang Pariaman Jadi Korban Penipuan, BRI Bergerak Cepat
"Kalau pas saya sampai itu, kalau security nya cepat mengambil tindakan pasti tak mungkin habis semua uang saya, saya nangis, Dari situ saya pergi urus ke Polda buat laporannya,"ucapnya.