Kakek Penebang Tebu yang Dibayar Uang Mainan di Lampung Akui Dirinya Berbohong, Netizen: Dikira Masyarakat pada Percaya?

Dikira masyarakat Indonesia pada percaya?

Bella
Selasa, 21 Juni 2022 | 13:59 WIB
Kakek Penebang Tebu yang Dibayar Uang Mainan di Lampung Akui Dirinya Berbohong, Netizen: Dikira Masyarakat pada Percaya?
Kakek Sunardi, buruh penebang tebu di Lampung, mengaku bohong soal gaji uang mainan dan ternyata hanya menemukannya di pinggir jalan. (Instagram/@underc0ver.id)

SuaraKalbar.id - Seorang kakek yang bekerja sebagai penebang tebu baru-baru ini viral usai videonya yang digaji dengan uang mainan tersebar di sosial media.

Sebelumnya dalam video yang sudah tersebar tersebut, sang kakek mengakui dirinya mendapatkan upah sejumlah uang dari seorang Mandor tempatnya bekerja sejumlah Rp 450.000 rupiah, setelah di cek warga, dengan jelas uang tersebut ternyata hanya uang mainan.

Tak lama viralnya video tersebut, kembali pula tersebar video klarifikasi dari pihak Mandor yang akhirnya bertemu dengan sang kakek untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan meminta maaf serta mengganti uang mainan dengan alasan keliru saat memberi upah.

Mendapati permintaan maaf tersebut, sang kakek lantas akhirnya menerima dan memutuskan permasalahan secara kekeluargaan antar kedua pihak yang sebelumnya dinilai terjadi kesalahpahaman.

Baca Juga:5 Sifat Pasangan yang Jadi Tanda Dia Bukan Orang yang Tepat, Suka Membentak

Namun beberapa hari kemudian, persoalan tersebut tampak semakin rumit usai sang kakek kembali memberikan klarifikasi berbeda dari sebelumnya yang menyebutkan ia berbohong atas pernyataan-pernyataan sebelumnya dan mengakui menemukan uang mainan tersebut di jalan.

Lewat video yang diunggah oleh akun Instagram @undercovers.id pada Senin kemarin (20/6), sang kakek terlihat didampingi oleh pihak kepolisian Lampung kemudian memberikan video permintaan maaf atas perbuatannya.

"Mohon maaf kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia atas terjadinya video viral uang mainan yang saya belanjakan di pasar Burung Kentono, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Uang mainan tersebut adalah saya nemu dipinggi jalan, bukan hasil tebang tebu di PTGM. Jadi itu semua adalah rekayasa saya sendiri...," ujar sang kakek.

Menanggapi permasalahan yang dari awal tak jelas alurnya tersebut, lantas membuat netizen curiga akan permasalahan kedua pihak dan bahkan ada netizen yang menyebutkan pengakuan kakek yang meminta maaf tersebut tampak merupakan paksaan.

"Seperti paksaan dalam menyampaikan klarifikasi," tulis netizen.

Baca Juga:Dinilai Peduli Terhadap Ketahanan Pangan, Ganjar Dapat Dukungan dari Petani Tebu di Sumsel

"Tekanan?" Tanya netizen.

"Dikira masyarakat Indo pada percaya? Yaa enggalah wkwk. Jelas-jelas kena tekanan bapaknya," keluh netizen.


Kontributor: Maria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini