SuaraKalbar.id - Pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2024 kian dekat, banyak partai yang telah menyiapkan strategi dan kader untuk menghadapi hal itu, tak terkecuali Partai Gerindra.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mengumumkan sikap di Pilpres 2024 pada Sabtu (30/7/2022).
Hal itu akan disampaikannya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.
"Pada agenda tersebut (Rapimnas Partai Gerindra), Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjawab pertanyaan publik perihal pencapresannya di Pemilu 2024," kata Muzani dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga:NasDem: Semakin Cepat Gerindra Deklarasikan Prabowo sebagai Capres itu Semakin Bagus
Menurut Muzani, Prabowo sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memiliki hak dan kewenangan untuk mengambil keputusan perihal pencalonan presiden tanpa melalui forum rapimnas.
Hanya saja, kata Muzani, Prabowo menyadari bahwa diperlukan pengambilan keputusan secara bersama sekaligus melihat apakah permintaan majunya Prabowo dalam pilpres begitu masif adanya.
"Sebagai pejuang demokrasi beliau (Prabowo) sangat memperhatikan perkembangan aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat, terutama di internal Partai Gerindra," ujarnya.
Namun menurut Muzani, seluruh pengurus Partai Gerindra di tingkat ranting, PAC, DPC, DPD, hingga DPP dan kader menginginkan agar Prabowo maju dalam pemilihan di Pilpres 2024.
Karena itulah, Prabowo memutuskan perlu diadakan rapat pimpinan nasional, dan hal yang paling penting dalam rapimnas adalah untuk mendengarkan jawaban langsung dari Prabowo terhadap permintaan para kader Gerindra.
Baca Juga:Sabtu 30 Juli Prabowo Bakal Umumkan Sikap di Pilpres 2024, Ini Kata Gerindra
"Saya berharap seluruh Pengurus Partai Gerindra dimana pun berada untuk mengikuti rangkaian kegiatan rapimnas baik secara fisik maupun virtual," katanya.
Keputusan itu, kata Muzani, akan sangat menentukan masa depan Indonesia dan sangat menentukan kesinambungan pembangunan serta penentu terhadap kemajuan demokrasi di negara Indonesia. Antara