Hasto Kristiyanto: Mereka yang Menggunakan Politik Identitas dan Politik Primordial, Biasanya Tidak Punya Prestasi

Lho, politik Indonesia itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Politik itu membangun peradaban. Jangan dibawa mundur

Bella
Kamis, 25 Agustus 2022 | 17:07 WIB
Hasto Kristiyanto: Mereka yang Menggunakan Politik Identitas dan Politik Primordial, Biasanya Tidak Punya Prestasi
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Lapangan Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (17/8/2022). [Dok.Antara]

SuaraKalbar.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, bahwa politik itu mencerdaskan kehidupan bangsa bukan justru menurunkan kualitas kecerdasan rakyat Indonesia dengan berbagai isu.

Maka menurutnya, orang-orang yang menggunakan politik identitas dan politik primordial, biasanya miskin kinerja dan tidak punya prestasi sehingga menggunakan cara-cara yang tidak cerdas.

"Lho, politik Indonesia itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Politik itu membangun peradaban. Jangan dibawa mundur. Mereka yang menggunakan politik identitas dan politik primordial, biasanya miskin kinerja, tidak punya prestasi, maka digunakan cara-cara yang tidak cerdas, tidak bijak, dan tidak membangun peradaban," tuturnya.

Hal itu diungkapkan Hasto, usai menjadi pembicara Diskusi Menyongsong Pemilu 2024: Kesiapan, Antisipasi dan Proyeksi yang digelar oleh Kedeputian Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga:PDI Perjuangan Siapkan 2 Capres 2024, Ini Penjelasan Hasto Kristiyanto

Namun dalam kesempatan itu, Hasto mengatakan PDIP siap menghadapi Pilpres 2024 dengan kemungkinan dua atau lebih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kalau tentang Pilpres, mau beberapa calon, PDIP ngalir saja, dua calon tiga calon kita siap. Hanya kan politik ini kita harus melihat konteksnya," katanya.

Ia mengatakan, dalam situasi ketika pemulihan ekonomi belum sepenuhnya pulih, dan ketidakpastian global, maka Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredibel, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran.

Pandangan itu, menurut Hasto, bisa terwujud apabila dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerja sama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua pasangan calon atau paslon.

"Ini yang ideal berdasarkan konteks saat ini, meski PDI Perjuangan siap bertanding dengan dua atau tiga paslon. Sekiranya tiga paslon, pada putaran kedua pasti akan terjadi deal-deal politik baru. Jadi kenapa tidak membangun kesepahaman di depan saja," kata Hasto. Antara

Baca Juga:Hasto Sebut PDIP Tak Gentar Hadapi Pilpres 2024, Siap Bersaing dengan 2 hingga 3 Capres

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini