SuaraKalbar.id - Data korban meninggal dunia dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan simpang siur.
Berdasarkan data Suporter Arema, korban meninggal dunia tragedi kanjuruhan leboh dari 125 orang. Namun data tersebut dibantah oleh Polri.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, hingga hari ini korban meninggal dunia atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tak lebih dari 125 orang.
"Tim DVI kerja sama dengan persatuan dokter forensik Jatim dan seluruh rumah sudah identifikasi. Sampai hari ini ada 125 korban meninggal dunia, tidak ada tambahan," katanya di Malang, Selasa (4/10/2022).
Dedi Prasetyo berharap korban meninggal dunia tidak bertambah. Untuk itu, dia menginginkan data korban tragedi Kanjuruhan terpusat.
"Semoga tidak ada lagi yang meninggal. Kerja sama media, literasi pada semua," katanya.
Sebelumnya, Dirigen Aremania Yuli Sumpil menyebutkan jumlah korban jiwa atas tragedi Kanjuruhan Malang lebih dari 125 orang. Bahkan, pada hari Senin (3/10), korban meninggal dunia bertambah satu orang. Data itu diyakini masih bertambah.
Yuli Sumpil mengatakan, angka 125 korban jiwa itu tidak sebanding dengan kondisi lapangan. Puluhan ribu suporter Arema terjebak di dalam Stadion Kanjuruhan setelah pertandingan Arema melawan Persebaya pada Sabtu (1/10) malam.
"Kami berupaya untuk mengumpulkan data karena suporter yang datang tidak hanya dari Malang Raya, tetapi ada yang dari Probolinggo, Blitar, bahkan Lampung," ujar dia.
Baca Juga:Sederet Hoaks Seputar Tragedi Kanjuruhan, Mulai dari Kerusuhan Aremania sampai Penjual Dawet
Satu korban tambahan pada hari ini, kata Yuli, tidak dirawat di rumah sakit yang ada di Malang, tetapi setelah kejadian langsung dibawa ke rumah sakit di Blitar. (Antara)