76 Orang Tewas dalam Insiden Kapal Terbalik di Nigeria

Presiden Muhammadu Buhari mengatakan bahwa korban tewas dalam insiden tersebut bertambah menjadi 76 orang.

Bella
Senin, 10 Oktober 2022 | 15:20 WIB
76 Orang Tewas dalam Insiden Kapal Terbalik di Nigeria
Arsip - Masyarakat di kawasan Bayelsa menghadapi banjir setelah hujan deras tanpa henti melanda Nigeria, Sabtu (15/7/2017). (Reuters)

SuaraKalbar.id - Sebauh kapal terbalik saat banjir besar melanda daerah Ogbaru di Negara Bagian Anambra, Nigeria, pada Jumat.

Saat itu, pejabat setempat mengatakan sedikitnya 10 orang tewas dan 60 orang lainnya hilang dalam insiden.

Namun begitu, pada hari Minggu (9/10/2022), Presiden Muhammadu Buhari mengatakan bahwa korban tewas dalam insiden tersebut bertambah menjadi 76 orang.

Melalui unggahan di Twitter, Minggu, Presiden Buhari mengungkapkan otoritas cepat tanggap telah mengonfirmasi jumlah korban tewas yang lebih tinggi.

Baca Juga:Rumah Warga di Bojongsari dan Sawangan Depok Disapu Angin Puting Beliung

Dirinya mengatakan, saat ini otoritas terkait sedang berupaya menyelamatkan atau mencari penumpang yang hilang.

Presiden juga langsung menginstruksikan badan-badan terkait untuk memeriksa protokol keselamatan guna mengantisipasi kecelakaan ke depannya.

Sementara itu, Kepala Badan Manajemen Darurat Anambra mengatakan 15 orang berhasil diselamatkan pada Sabtu malam (8/10).

Anambra termasuk di antara 29 dari 36 negara bagian Nigeria yang mengalami banjir besar sepanjang tahun ini. Banjir telah menyapu rumah-rumah warga, tanaman serta jalanan dan berdampak pada sedikitnya setengah juta orang.

Warga setempat Afam Ogem menceritakan, karena banjir telah merusak jalan utama yang menghubungkan delapan komunitas ke daerah lain, beberapa warga harus bepergian menggunakan perahu.

Baca Juga:Waspada! BMKG Sebut Seminggu ke Depan Akan Terjadi Cuaca Ekstrem

Menurutnya, kapal tersebut hasil buatan lokal dan memiliki kapasitas lebih dari 100 orang. Ia juga menuturkan bahwa mesin kapal mengalami kerusakan dan tergulung ombak tak lama setelah dioperasikan. (Reuters/Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini