SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meninjau langsung kondisi jalan penghubung Pontianak-Kayong Utara-Ketapang yang masih dalam kondisi rusak parah menggunakan kendaraan roda empat, di mana rombongan bertolak dari Kota Pontianak Sabtu pagi menuju ke Sukadana.
"Saya dari Pontianak ke sini makan waktu 6 jam 45 menit dan Alhamdulillah ketika menuju ke sini, masuk dari simpang 2 hujan lebat. Saya memang ingin melalui dan melihat kondisi jalan tersebut ketika hujan lebat," kata Sutarmidji dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Kayong Utara, Minggu (6/11/2022).
Sutarmidji mengatakan bahwa ada beberapa program infrastruktur yang dibangun di wilayah tersebut.
"Untuk jalan Siduk-Sukadana tahun depan selesai, sedangkan jalan Melano-Sukadana ada kerusakan pada spot-spot tertentu, nanti kita selesaikan dengan pemeliharaan. Jalan Melano-Teluk Batang juga, kami akan berusaha semaksimal mungkin," katanya.
Dirinya mengakui tidak mudah untuk segera menyelesaikan semua permasalahan infrastruktur di wilayah Kalimantan Barat.
Hal itu dipengaruhi dengan kondisi wilayah Kalbar yang cukup luas serta APBD yang masih dirasa kurang.
"Total jalan Provinsi Kalbar adalah 1.534 kilometer. Yang bagus cuma separuh, 800 kilometer hancur," ujar Sutarmidji.
Untuk diketahui biaya pembangunan jalan per-kilometer memerlukan biaya sebesar Rp7 miliar, artinya perlu Rp5 triliun lebih untuk perbaikan seluruh jalan Kalbar, sementara APBD Kalbar saja hanya Rp5 triliun lebih.
"Sehingga untuk infrastruktur jalan kita hanya mampu menganggarkan sebesar Rp400 sampai 600 miliar saja per-tahunnya, jadi tidak mudah. Namun semoga di akhir masa jabatan kami jalan mantap di wilayah Kalbar bisa mencapai 70-80 persen," katanya. Antara
Baca Juga:Sosok Irjen Nurudin Usman, Mertua AKBP Dony Alexander, Bukan Orang Sembarangan