SuaraKalbar.id - Sembilan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Singkawang yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar akhirnya pulang.
Adapun sembilan PMI ini masing-masing bernama Iwan Gunawan, Tjung Suyanto, Ferry, Phi Khi, Erwin, Phendy Rinto, Rio, Bonie Kurniawan dan Chon Sin.
"Setelah sekian lama kita berkomunikasi dan berikhtiar dengan instansi-instansi terkait, akhirnya kita bertemu dengan sembilan PMI asal Singkawang pulang dengan selamat," kata Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, melansir Antara Rabu (19/7/2023).
Mendengar cerita sampai dengan peristiwa yang mereka alami, kata Sumasto, merupakan sebuah pembelajaran bagi mereka dan masyarakat Singkawang agar jangan sampai terulang kembali.
Baca Juga:Sempat Terkendala Biaya, Pemulangan Jenazah PMI Asal Lampung Timur Dilakukan Pekan Depan
"Jadikan peristiwa itu sebagai pembelajaran kita semua, terutama kepada warga yang terobsesi untuk bekerja ke luar negeri untuk merubah nasib dan lain-lain," tuturnya.
Kata Sumastro, hendaknya dilihat dulu mengenai keabsahan perusahaan yang akan memperkerjakan mereka agar tidak terjebak ke dalam suatu tindakan TPPO.
"Kepada masyarakat Singkawang diharapkan bisa berpikir cermat dan bertindak cerdas untuk mengatakan pekerjaan tersebut yang benar, legal ataupun sebaliknya," katanya.
Sementara teman korban, Rikki berpesan kepada teman-temannya untuk tidak bekerja ke luar negeri sebagai scammer.
"Menolong kalian itu tidak gampang, selama 3 bulan saya pantau kalian, dan sampai ke Singkawang saya juga yang jemput. Tentunya itu bukan persoalan yang sangat mudah," kata Rikki.
Baca Juga:PMI Banjarnegara Gencar Lakukan Mobile Unit Donor Darah, Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Rikki juga berpesan, agar para korban harus belajar, kalaupun mau bekerja ke Luar Negeri harus dilihat dulu pekerjaannya apa.
Rikky juga mengetahui, bagaimana kondisi para korban selama bekerja di Myanmar. "Ada yang dipukul, ditampar dan disetrum," ujarnya.
Melihat penyiksaan itu, dia pun merasa kasihan dan berupaya untuk menolong agar mereka bisa keluar dari Myanmar.
"Kemudian saya berkoordinasi dengan Bu Malika, dan Bu Malika berkoordinasi dengan Pemkot Singkawang. Sehingga sampailah mereka ke Singkawang dengan selamat," ungkapnya.