SuaraKalbar.id - Pontianak, Kalimantan Barat, merupakan kota yang terkenal dengan julukan ‘1001 Warung Kopi’. Hampir seluruh kalangan masyarakat menjadikan minum kopi setiap hari sebagai tradisi di kota ini.
Namun di tengah gemerlapnya warung kopi, ada sejumlah tempat yang mencoba berinovasi dengan cara yang unik, salah satunya kedai Coklat Makmur 88.
Coklat Makmur 88 merupakan salah satu kedai minuman coklat yang berlokasi di Kota Pontianak yang telah buka sejak November 2022 lalu.
Muhammad Irmawan, pemilik Coklat Makmur 88, menjelaskan tujuan dipilihnya kedai coklat tersebut karena ingin menunjukkan bahwa bersantai itu tidak harus selalu minum kopi namun juga bisa sambil menikmati minuman coklat.
Baca Juga:Puja Mandala, Tempat Ibadah di Bali Untuk 5 Agama Sekaligus
“Kita ingin menunjukkan bahwa nongkrong itu bisa sambil menikmati coklat, tidak harus minum kopi. Itulah sebabnya kita memiliki tagline #daripadangopiterus,” jelas Mawan pada Jum’at (15/09/23).
Meski belum lama beroperasi, Coklat Makmur 88 telah berhasil mencuri perhatian banyak orang di Pontianak. Muhammad Irmawan mengungkapkan banyak pengunjung yang akhirnya kembali melakukan pembelian minuman coklat berulang kali hingga akhirnya menjadi pelangan setia.
"Banyak orang yang datang berkali-kali. Pelanggan tetap sudah banyak," katanya.
Coklat Makmur 88 tidak hanya menyasar anak-anak atau keluarga, tetapi ternyata turut menjangkau berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
"Segmen pasar kita mencakup semua kalangan. Bahkan pas kita udah buka cenderung banyak anak muda, bapak-bapak, ibu-ibu, keluarga," kata Mawan.
Baca Juga:Skema Pungutan Wisatawan Asing di Bandara Siap, Hanya Butuh 23 Detik
Jika diperhatikan, konsep dari kedai coklat ini memiliki nuansa kedai China yang kental akan warga merah dan kuning. Menurut Mawan, awalnya kedai ini bernama "Es Coklat Makmur," namun kemudian mengalami perubahan menjadi "Coklat Makmur 88."
Dalam perubahan tersebut, Coklat Makmur 88 memperkenalkan sosok "Acek," yang merupakan raja Cina yang menggenggam Kantong Uang 88 dengan harapan munculnya sosok tersebut turut berdampak baik terhadap kedai coklat.
"Sosok Acek ini menggambarkan raja yang suka berbagi kemakmuran kepada para pelanggan. Kantong uang 88 adalah simbol kemakmuran yang dibagikan kepada pelanggan oleh Raja Acek,"
Selain itu, perubahan yang dibuat ternyata juga berdampak pada menu yang ditawarkan. Perubahan tersebut turut memungkinkan Coklat Makmur 88 untuk menyajikan berbagai produk coklat, seperti es coklat, coklat panas, roti, dan lainnya.
Coklat Makmur 88 menawarkan minuman dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 25.000, dengan pilihan dua ukuran minuman M dan L.
Selain itu, pilihan bubuk coklat dari minuman ini ternyata tak sembarang, Mawan menyebutkan bahwa bubuk coklat dari kedainya tersebut merupakan bubuk coklat spesial dari Tabanan, Bali.
"Tabanan, Bali, adalah daerah dataran tinggi yang memproduksi bubuk cokelat dan kopi berkualitas premium. Jadi kami pilihlah itu. Rasa coklatnya pekat, manis, tanpa meninggalkan rasa pahit," Jelas Mawan.
Di Coklat Makmur 88, pengalaman pelanggan menjadi prioritas utama. Kedai ini memiliki sistem self-service yang berbeda, di mana mereka hanya mengambilkan es batu kepada pelanggan dan kemudian mempersilahkan pelanggan untuk mengambil sendiri minuman sebanyak yang mereka inginkan dengan kapasitas gelas yang telah disediakan, tanpa ada pengisian ulang.
“Tujuannya kita mau menciptakan kedekatan antara pengunjung dan tempatnya sendiri, biar ngerasa seperti sedang minum di rumah sendiri gitu dan enjoy,” ujar Mawan.
Selain itu, Coklat Makmur 88 menawarkan suasana nyaman dan autentik. Tempat ini sangat cocok untuk nongkrong pada sore hari apalagi jika beruntung pengunjung dapat melihat matahari terbenam yang indah.
Muhammad Irmawan berharap agar Coklat Makmur 88 terus berkembang dan berinovasi untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan. Mereka bahkan baru-baru ini merilis tujuh menu baru untuk memberikan berbagai pilihan minuman coklat kepada pelanggan setia mereka.
Kontributor : Maria