Mengenal Oikumene: Sejarah, Perjuangan, dan Harapan Bersama

Oikumene berasal dari kata Yunani yang menggambarkan gagasan satu rumah bagi umat Kristen

Bella
Kamis, 04 Januari 2024 | 18:27 WIB
Mengenal Oikumene: Sejarah, Perjuangan, dan Harapan Bersama
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Natal Oikumene 2017 di Rumah Radakng, Pontianak, Kalbar, Kamis (28/12).

SuaraKalbar.id - Rencananya perayaan Oikumene Kalimantan Barat 2023 akan digelar di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, besok (05/01/2024).

Sebelum turut meramaikan perayaan tersebut, akan lebih baik untuk mengetahui arti Oikumene. Berikut penjelasan mengenai oikumene yang dikutip SuaraKalbar.id dari berbagai sumber.

Oikumene berasal dari kata Yunani yang menggambarkan gagasan satu rumah bagi umat Kristen di seluruh dunia.

Awalnya, kata ini merujuk pada wilayah kekuasaan Katolik Roma pada zaman Yunani kuno, namun perpecahan gereja mengubah maknanya.

Baca Juga:Sampah Plastik di Pontianak Diubah Jadi Bahan Bakar Alternatif, Ini Kisahnya

Peristiwa krusial seperti Konsili Nicea I pada tahun 325 M dan perpecahan antara gereja Katolik Roma dan Ortodoks Timur pada tahun 1054 menjadi pemicu terbentuknya gerakan Oikumene.

Gerakan ini diilhami oleh doa Tuhan Yesus agar umat-Nya menjadi satu, sebagaimana tertuang dalam Yohanes 17: 20-21.

Visi Oikumene adalah mempersatukan gereja-gereja Kristen di seluruh dunia, menciptakan gereja esa yang bersatu dalam iman dan tujuan yang sama. Kesatuan ini dianggap sebagai bentuk pengabdian tertinggi kepada Tuhan.

Meskipun gerakan Oikumene sudah lama berakar di Eropa, penyebarannya ke seluruh dunia baru terjadi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, termasuk di Indonesia. Tujuannya adalah menciptakan kekuatan bersama bagi umat kristiani untuk menjalankan fungsi gereja secara penuh, melibatkan persekutuan, pelayanan kasih, dan kesaksian.

Di era ini, Oikumene terus berupaya meningkatkan kesatuan antarumat kristiani. Sebagai gerakan interdenominasi, Oikumene merangkul seluruh gereja dan lembaga Kristen, berperan sebagai agen negosiasi di tengah keragaman denominasi gereja di seluruh dunia.

Baca Juga:Mahasiswa IAIN Pontianak Kehilangan Motor di Malam Tahun Baru, Aksi Pencuri Terekam CCTV

Meski tidak semua kelompok Kristen mengidentifikasi diri sebagai bagian dari Oikumene, gerakan ini tetap memainkan peran vital dalam menentukan hukum-hukum spesifik kepercayaan agama Kristen.

Kontributor : Maria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini