Jokowi: Kualitas Udara di IKN Hampir Dua Kali Lipat Lebih Baik dari Melbourne dan Paris

Tadi pagi, saya membandingkan indeks kualitas udara di Jakarta, Singapura, Melbourne, Paris, dan di Nusantara,

Bella
Rabu, 05 Juni 2024 | 15:25 WIB
Jokowi: Kualitas Udara di IKN Hampir Dua Kali Lipat Lebih Baik dari Melbourne dan Paris
Ilustrasi IKN Nusantara. [Antara]

SuaraKalbar.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa indeks kualitas udara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, hampir dua kali lipat lebih baik dibandingkan dengan udara di Kota Melbourne dan Kota Paris. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat berpidato dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Bank BTN di IKN, yang disiarkan secara daring oleh Sekretariat Presiden di Jakarta pada hari Rabu.

"Tadi pagi, saya membandingkan indeks kualitas udara di Jakarta, Singapura, Melbourne, Paris, dan di Nusantara," ujar Presiden Jokowi.

Beliau menambahkan bahwa indeks kualitas udara di Melbourne dan Paris masing-masing berada pada angka 38 dari standar udara yang baik pada rentang 0-50, sementara indikator kualitas udara di Singapura berada pada angka 44.

"Di Ibu Kota Nusantara, belum diukur. Tetapi saya meyakini, pasti di sekitar 20-an," katanya, menunjukkan keyakinannya terhadap kualitas udara di IKN yang diproyeksikan lebih baik.

Baca Juga:Kejari Ketapang Hentikan Penyelidikan Korupsi Desa Sejahtera Kayong Utara, Warga Kecewa

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengungkapkan perbandingan kualitas udara di Jakarta yang mencapai angka 176 pada periode yang sama, jauh dari standar kualitas udara yang baik.

"Di Jakarta jauh sekali dari standar itu. Saya kira bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di Bodetabek," katanya.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa konsep IKN sebagai kota masa depan harus didukung dengan pemenuhan kualitas udara yang baik. Salah satu langkah yang diusulkan adalah melalui penggunaan kendaraan bertenaga listrik.

Kepala Negara kembali menyatakan keyakinannya bahwa indeks kualitas udara di IKN dapat ditekan hingga nol jika kendaraan konvensional yang menyumbang polusi tidak diperbolehkan beroperasi di wilayah tersebut.

"Apalagi nanti, yang diperbolehkan hanya electric vehicle, akan nol, karena penggunaan energi di sini yang diperbolehkan energi hijau. Inilah konsep Ibu Kota Nusantara ke depan," katanya. (antara)

Baca Juga:Walhi Kalbar: Negara Seperti Tidak Ada dalam Upaya Pemulihan Kerusakan Gambut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini