Periksa kondisi fisik busi dan pastikan celahnya sesuai standar pabrikan. Jika sudah digunakan lebih dari 8.000–10.000 km, ada baiknya diganti saja.
4. Cek Sistem Pendinginan
Untuk motor berpendingin cairan, periksa level air radiator dan pastikan tidak ada kebocoran.
Radiator yang kering atau bocor bisa menyebabkan mesin overheat.
Untuk motor berpendingin udara, pastikan sirip-sirip mesin tidak tertutup kotoran, karena fungsinya penting dalam membuang panas.
Baca Juga:BRI Bangun Posko Mudik BUMN di Bandara dan Rest Area Jalan Tol
5. Periksa Rantai atau Belt (V-Belt)
![Perhatikan oli mesin dan filter udara saat melakukan pengecekan [PT YIMM].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/11/85976-perawatan-motor-01-yimm-suaradotcom.jpg)
Rantai atau belt pada motor adalah komponen yang sangat bekerja keras saat menempuh jarak jauh.
Periksa ketegangan rantai, apakah masih ideal atau perlu disetel ulang.
Rantai yang terlalu kendor atau kering bisa menimbulkan suara berisik dan mempercepat keausan gear.
Jika motor Anda menggunakan transmisi otomatis (matic), cek kondisi V-belt dan roller CVT. V-belt yang aus akan menyebabkan selip dan performa motor menjadi lemah.
6. Cek Rem Depan dan Belakang
Selama perjalanan panjang, sistem pengereman akan bekerja ekstra, terutama saat melewati jalan turunan atau menghadapi lalu lintas padat.
Baca Juga:Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025, BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik Secara Gratis
Periksa kondisi kampas rem—baik depan maupun belakang—dan pastikan ketebalannya masih aman.
Jika rem terasa kurang pakem atau mengeluarkan bunyi, segera ganti kampas rem.
Jangan lupa periksa juga level minyak rem dan pastikan tidak ada kebocoran pada sistem rem hidrolik.
7. Periksa Ban dan Tekanan Angin
Ban adalah komponen yang paling bersentuhan langsung dengan jalan.
Setelah menempuh perjalanan jauh, ban bisa mengalami keausan, benjol, atau sobek halus.
Periksa kondisi tapak ban, apakah masih layak pakai atau sudah gundul.