Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu

Oknum curang oplos beras SPHP, rugikan masyarakat & coreng program. Cek kemasan, berat, kualitas beras, & harga. Beli di tempat terpercaya & lapor jika curiga.

Bella
Selasa, 08 April 2025 | 19:44 WIB
Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern, Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraKalbar.id - Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang diluncurkan oleh Perum Bulog menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga beras di masyarakat.

Beras SPHP yang dijual dalam kemasan lima kilogram dengan harga terjangkau, sangat membantu masyarakat, terutama saat harga beras di pasaran mengalami lonjakan.

Namun sayangnya, program mulia ini justru dijadikan celah oleh oknum tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan secara curang.

Belum lama ini, Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pontianak mengungkap kasus pengoplosan beras SPHP yang melibatkan satu orang pelaku.

Baca Juga:Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan

Dalam penggerebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan enam ton beras SPHP yang telah dioplos dengan beras jenis menir dan siap diedarkan ke masyarakat.

Modusnya, pelaku mencampur dua kilogram beras SPHP asli dengan tiga kilogram beras lain ke dalam karung SPHP ukuran lima kilogram.

Karung-karung tersebut dipesan secara daring agar terlihat seperti kemasan asli dari Bulog.

Beras oplosan itu kemudian dijual dengan harga hampir setara beras SPHP asli, yakni sekitar Rp62 ribu hingga Rp63 ribu per karung.

Dari praktik ilegal ini, pelaku mengaku meraup keuntungan Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per karung.

Baca Juga:Beras Berstiker Ria Norsan-Krisantus Kurniawan Ditemukan di Sambas, Relawan Midji-Didi Laporkan ke Bawaslu

Polisi amankan beras SPHP oplosan di Pontianak. (PIFA)
Polisi amankan beras SPHP oplosan di Pontianak. (Suara.com/PIFA)

Menanggapi kejadian ini, Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq, menegaskan bahwa beras SPHP asli selalu dikemas sesuai takaran 5 kilogram dan mengikuti standar kualitas yang ketat.

Jika ditemukan beras dalam kemasan SPHP yang beratnya tidak sesuai, maka dipastikan produk tersebut palsu dan tidak berasal dari Bulog.

Agar masyarakat tidak menjadi korban beras oplosan, berikut ini adalah beberapa tips membedakan beras SPHP asli dan oplosan:

1. Periksa Kemasan Secara Teliti

Beras SPHP resmi dari Bulog dikemas dengan plastik tebal yang mencantumkan logo Bulog, informasi produk, kode produksi, serta label resmi.

Jika kemasan terlihat tidak rapi, warna cetak pudar, atau tidak ada tanda resmi dari Bulog, bisa jadi itu beras oplosan.

2. Timbang Berat Beras

Gunakan timbangan digital untuk memverifikasi berat isi karung.

Beras SPHP asli memiliki berat bersih pas 5 kilogram.

Jika beratnya kurang dari itu, meski hanya beberapa ons, patut dicurigai sebagai produk oplosan atau hasil pengurangan isi.

3. Amati Kualitas Butiran Beras

Beras SPHP asli umumnya berbutir seragam, bersih, dan memiliki warna cerah.

Sebaliknya, beras oplosan cenderung terlihat tidak merata, mengandung banyak menir atau butiran patah, dan warnanya lebih kusam.

4. Perhatikan Harga Jual

Harga resmi beras SPHP di pasar umumnya berkisar antara Rp52.000 hingga Rp55.000 per 5 kilogram.

Jika menemukan beras SPHP dijual dengan harga sangat murah atau terlalu tinggi, sebaiknya waspada dan telusuri lebih lanjut keaslian produk tersebut.

5. Belanja di Tempat Terpercaya

Pastikan membeli beras SPHP dari toko atau agen yang menjadi mitra resmi Bulog, seperti toko pangan murah, pasar rakyat, atau outlet yang diawasi pemerintah daerah.

Hindari membeli dari sumber tidak dikenal, terutama jika tidak dapat menunjukkan bukti asal produk.

6. Laporkan Temuan Mencurigakan

Jika menemukan beras SPHP yang mencurigakan, masyarakat diimbau untuk segera melaporkan ke kantor Bulog terdekat atau pihak kepolisian.

Laporan dari masyarakat sangat membantu dalam menindaklanjuti praktik curang yang dapat merugikan konsumen luas.

Penutup

Pengoplosan beras bukan hanya merugikan masyarakat dari sisi ekonomi, tetapi juga mencoreng kredibilitas program SPHP yang bertujuan meringankan beban warga.

Dengan meningkatkan kesadaran dan ketelitian dalam membeli beras SPHP, masyarakat bisa menjadi garda terdepan dalam memberantas praktik kecurangan ini.

Jangan tergiur harga murah jika kualitas dan keaslian produk diragukan.

Bulog berkomitmen untuk menjaga mutu dan integritas produk beras SPHP.

Namun, keberhasilan program ini juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.

Mari bersama-sama menjaga kepercayaan terhadap produk pangan nasional!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini