Ratusan Umat Buddha Ikuti Pemandian Rupang di Vihara Vajra Bumi Kertayuga Kubu Raya

Umat Buddha di Kubu Raya peringati Waisak dengan khidmat. Prosesi pemandian rupang, simbol penyucian diri, jadi perhatian utama.

Bella
Selasa, 13 Mei 2025 | 11:05 WIB
Ratusan Umat Buddha Ikuti Pemandian Rupang di Vihara Vajra Bumi Kertayuga Kubu Raya
Ratusan Umat Buddha Penuhi Vihara Vajra Bumi Kertayuga di Hari Waisak. (PIFA/Lyd)

SuaraKalbar.id - Ratusan umat Buddha memadati Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, dalam rangka memperingati Hari Tri Suci Waisak 2569 BE/2025.

Sejak pagi, umat dari berbagai penjuru berdatangan untuk mengikuti rangkaian ibadah penuh khidmat.

Salah satu prosesi utama yang menjadi perhatian adalah pemandian rupang, atau penyucian patung bayi Siddhartha Gautama.

Pemandian rupang merupakan ritual penting dalam tradisi perayaan Waisak.

Baca Juga:Tragis! Guru di Kubu Raya Tewas Dibunuh Remaja Disabilitas, Ternyata Ini Motifnya

Dalam ritual ini, umat secara bergantian menyiram air bunga ke atas rupang kecil Sang Buddha yang telah diletakkan dalam wadah khusus.

Air disiram menggunakan gayung kecil dari kendi, yang telah disiapkan oleh panitia vihara.

Prosesi ini melambangkan penyucian diri dari segala kekotoran lahir dan batin, dan menjadi simbol awal kelahiran kebijaksanaan serta kesadaran spiritual dalam diri setiap individu.

Biksu Lian Sui, yang memimpin jalannya ibadah, menjelaskan bahwa pemandian rupang memiliki makna mendalam dalam ajaran Buddha.

Ia menekankan pentingnya ritual ini sebagai refleksi untuk membersihkan diri dari nafsu duniawi.

Baca Juga:20 Hari Pencarian, Kerangka Korban Speedboat Padang Tikar Akhirnya Ditemukan!

“Hari Waisak ini memperingati kelahiran Sang Buddha. Pemandian rupang adalah simbol kita menyucikan diri, seperti membersihkan tubuh dan jiwa agar kembali putih dan bersih. Ini sudah menjadi tradisi dari dulu dan tetap dilestarikan hingga sekarang,” ungkapnya di hadapan umat.

Tahun ini, perayaan Waisak mengusung tema “Kebijaksanaan dan Pengendalian Diri”, yang dinilai relevan dengan berbagai tantangan kehidupan modern.

Biksu Lian Sui mengajak umat Buddha untuk menjadikan momen Waisak sebagai waktu untuk merenungi kembali sila atau aturan moral yang diajarkan Sang Buddha, serta memperbaiki perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Rakima, Penyelenggara Buddha Kementerian Agama Kota Pontianak, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Waisak yang berlangsung khidmat dan tertib.

Ratusan Umat Buddha Ikuti Pemandian Rupang di Vihara Vajra Bumi Kertayuga Kubu Raya. (PIFA/Lyd)
Ratusan Umat Buddha Ikuti Pemandian Rupang di Vihara Vajra Bumi Kertayuga Kubu Raya. (PIFA/Lyd)

Ia menegaskan bahwa pemerintah terus memberikan dukungan terhadap pelaksanaan ibadah keagamaan demi menjaga kerukunan antarumat beragama.

“Selain sebagai bentuk ibadah, Waisak juga menjadi momen introspeksi diri bagi umat. Perayaan ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai kedamaian dan kasih sayang dapat diwujudkan dalam kehidupan sosial,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak