SuaraKalbar.id - Pemerintah Kota Pontianak gencar melakukan upaya penanganan virus corona. Terkini, sebanyak 150 aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di lingkungan pemerintah pemkot setempat menjalani tes swab.
Tes swab massal ini dilaksakan Selasa (1/9/2020) guna mencegah penularan Covid-19.
"Sebanyak 150 orang itu, terdiri pejabat eselon II dan III, yang dilakukan tes usap oleh Dinkes Kota Pontianak," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono seperti dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan tes swab dilakukan untuk menelusuri penularan Covid-19 di lingkungan Pemkot Pontianak agar tidak terjadi klaster baru pandemi virus lagi di daerah itu.
"Kalau dari tes usap itu ada yang positif Covid-19, maka bisa dengan cepat dirawat di rumah sakit, sehingga tidak terjadi klaster-klaster baru di lingkungan Pemkot Pontianak," sambungnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyatakan hingga saat ini masih ada 15 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi.
Para pasien tersebut menjalani isolasi baik secara mandiri maupun di rumah sakit rujukan.
"Berdasarkan laporan terbaru hingga saat ini masih sebanyak 15 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi, di antaranya empat pasien dirawat di Rumah Isolasi Rusunawa Pontianak, tiga di rumah sakit, dan sisanya isolasi mandiri," katanya.
Menurutnya, berdasarkan data terbaru, terdapat tiga pasien Covid-19 sembuh di Kota Pontianak. Maka dari itu, ia berharap jumlah pasien sembuh terus bertambah.
Baca Juga: Viralkan Komplek Tak Berpenghuni hingga Bikin Geger, Cewek Ini Ngaku Khilaf
"Pertumbuhan kasus Covid-19 di Kota Pontianak akhir-akhir ini memang meningkat, itu karena Dinkes Kota dan Provinsi gencar melakukan tes usap yang ditargetkan Gubernur Kalbar, yaitu sebanyak 200 tes usap per minggu bagi setiap kabupaten/kota di Kalbar," ujarnya
Ia menambahkan dengan memperbanyak tes usap maka otomatis akan lebih cepat menemukan kasus Covid-19.
Sidiq juga mengimbau agar warga tetap disiplin menaati protokol kesehatan. Pasalnya, ada indikasi penyebaran virus corona dengan 'sejuta gejala' atau '1001 wajah', tidak khas seperti awal.
Berita Terkait
-
Purbaya Tambah Anggaran Rp 7,66 Triliun untuk THR dan Gaji ke-13 Guru ASN Daerah
-
Skema Single Salary ASN PPPK dan Simulasi Gaji
-
Seleksi CPNS 2026: Prediksi Jadwal, Syarat Dokumen, dan Tahapan Seleksinya
-
Cek dan Unduh SK PPPK Paruh Waktu di MyASN
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Imbauan BMKG Kalbar: Waspada Cuaca Ekstrem Akhir Desember 2025
-
UMK Pontianak 2026 Naik Rp 180 Ribu, Jadi Rp 3,2 Juta
-
Jukir Liar di Kawasan Parkir Gratis PSP Diamankan
-
UMK Kubu Raya 2026 Diusulkan Naik 7,7 Persen Jadi Rp3.100.000
-
Ini yang Dilakukan Bandara Supadio Pontianak untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang di Nataru