SuaraKalbar.id - Dinas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson menanggapi keluhan yang disampaikan Bupati Landak Karolin Margret Natasa terkait hasil tes swab ratusan warganya yang belum keluar.
Harisson mengakui pihaknya memang masih lambat memberikan laporan tes usap dari sampel yang dikirimkan sejumlah daerah.
Hal ini lantaran ada beberapa pemda yang mengirimkannya melebihi kuota yang ditentukan.
"Ini menanggapi pertanyaan Ibu Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa di mana masih banyak sampel yang belum selesai diperiksa. Sebenarnya banyak pemeriksaan sampel tes usap yang kami sudah selesaikan," ujar Harisson di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan tidak semua yang dikirim bisa selesai tepat waktu, mengingat kapasitas Laboratorium Untan dan jumlah sampel tes usap yang dikirimkan oleh Kabupaten Landak melebihi kuota.
Baca Juga: Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19 Kota Makassar Tidak Transparan
"Untuk minggu ke-3, ke-4 bulan September dan minggu I bulan Oktober berturut turut sejumlah 380, 558, 530 sampel. Kalau kami hanya menyelesaikan Landak, kasihan kabupaten/kota yang lain, untuk itu harus dibagi," katanya.
Saat ini, dengan 6 hari kerja, kapasitas Laboratorium Untan bisa memeriksa sebanyak 3.000-4.000 sampel tes usap.

Ini pun kalau Laboratorium Untan tidak sedang error dalam pemeriksaan, di mana terkadang terjadi gagal dan alat PCR tidak bisa mengeluarkan hasil.
"Makanya dalam Pergub 110/2020 diatur 200 sampel per minggu, per kabupaten/kota, sehingga sampel yang akan diperiksa untuk 13 kabupaten/kota sebanyak 2.600 sampel per minggu, dan sisa kuotanya untuk pemeriksaan pasien di rumah sakit atau populasi tertentu yang memerlukan pemeriksaan swab. Untuk Kabupaten Sintang tidak kita hitung lagi karena sudah melaksanakan pemeriksaan PCR sendiri," katanya.
Harisson mengatakan dalam pelaksanaannya ada kabupaten/kota yang sangat semangat melaksanakan testing dan tracing. Mereka mengirimkan sampel dengan jumlah yang jauh lebih tinggi dari kuotanya.
Baca Juga: Anggota KPU Sulsel Misna Attas Umumkan Diri Positif Covid-19
"Namun, ini kami pahami dan sangat kami hargai. Dalam pemeriksaan sampel tes usap di Lab Untan, tentunya kami tidak akan hanya memprioritaskan salah satu kabupaten atau kota saja, semua terpaksa diantrekan berdasarkan prinsip first in first out (fifo) dan azas pemerataan," tuturnya.
Berita Terkait
-
BRI Pegang Peran Penting dalam Penyaluran KUR di Kalimantan Barat
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Ratusan Siswa Demo! Gagal SNBP 2025 Gegara Sekolah Lalai Input, Apa Itu PDSS?
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
DANA Kaget Spesial Hari Ini: Klaim Saldo Gratis Langsung Masuk Dompetmu!
-
Saldo DANA Gratis Masih Tersedia! Segera Klaim Melalui Dana Kaget Hari Ini
-
Raih Euromoney Private Banking Awards 2025, BRI Terapkan Strategi Investasi Adaptif
-
Ibu Tiri Divonis 20 Tahun Penjara Atas Kematian Nizam: Keluarga Kecewa!
-
Berdayakan Kaum Perempuan, Klasterkuhidupku BRI Tenun Ulos Ini Berjaya Sampai California